EkonomiKlik News

Pertamina Duduki Peringkat 287 Perusahaan Papas Atas Dunia, Ungguli Tesla dan Danone

PT Pertamina (Persero) mencatatkan prestasi sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 500 perusahaan papan atas dunia atau Fortune Global 500.

Dalam daftar itu, Pertamina menempati peringkat 287. Prestasi itu sekaligus mengungguli perusahaan terkenal lainnya, seperti Repsol, Tesla, Danone, dan Coca-Cola.

Pemeringkatan Fortune Global 500 merupakan ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955.

Tolak ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan. Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, jumlah karyawan, dan sejak 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam Fortune Global 500.

Di sektor energi, beberapa nama perusahaan migas internasional juga tercatat masuk dalam pemeringkatan Fortune Global 500 tahun 2021, di antaranya BP posisi 18, Royal Dutch Shell posisi 19, Exxon Mobile posisi 23, Chevron posisi 75, Petronas posisi 277, Pertamina posisi 287, dan Repsol posisi 381.

Selain itu, beberapa industri terkenal lain di luar sektor migas yang juga masuk dalam peringkat Fortune Global 500 adalah Coca-Cola yang berada pada posisi 370, Tesla posisi 392, dan Danone posisi 454.

Baca juga :   Gelar Seminar Strategi Layanan Informasi di Era Global, Perpustakaan DPR Perkuat Kolaborasi di Kancah Internasional

Menanggapi prestasi tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (03/08/2021), mengatakan bahwa hal ini merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap Pertamina.

“Ini merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya,” kata Nicke.

Dikatakan Nicke, pandemi COVID-19 membuat Pertamina mengalami triple shock yang menyebabkan pendapatan menurun signifikan.

Namun, inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi membuat Pertamina mampu meningkatkan pendapatan hingga mencapai 41,47 miliar dolar AS dan mencetak laba 1,05 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan tersebut, total pendapatan pemerintah tahun lalu yang dikontribusi dari Pertamina hampir mencapai Rp200 triliun.

Pendapatan itu berupa setoran pajak, deviden, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 126,7 triliun serta penerimaan negara dari minyak mentah dan kondensat bagian negara (MMKBN) dari blok-blok migas Pertamina sebesar Rp73,1 triliun.

Baca juga :   Pertamina Salurkan Bantuan untuk Korban Terdampak Letusan Gunung Ruang

Sebagai BUMN, Pertamina konsisten memastikan penyediaan energi untuk negeri melalui berbagai program, di antaranya bahan bakar minyak satu harga, konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas untuk nelayan dan petani, pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi, serta infrastruktur hilir lainnya.

“Kami optimis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara,” ujar Nicke. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *