Klik NewsSosial Budaya

Ini Enam Keterampilan yang Diperlukan untuk Pekerjaan Masa Depan

Pelaksana Tugas Direktur Politeknik Ketenagakerjaan (Poltekker) Kementerian Ketenagakerjaan Elviandi Rusdi, Ph.D, mengatakan ada enam keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan masa depan.

“Enam keterampilan itu adalah inovasi dan kreativitas, pemecahan masalah dan berpikir kritis, pola pikir bertumbuh, kepemimpinan, keterampilan interpersonal, analisis data,” kata Elviandi saat menjadi narasumber dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan tema “SMA-SMK Menuju Era Digital pada Jumat (10/12/2021)”.

Webinar tersebut sekaligus menjadi ajang sosialiasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Batch 2 UICI kepada para guru BK se-Sumatera Utara.

Selain Elviandi, hadir juga sebagai narasumber adalah Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Pengembangan, serta Digital Advancement UICI Dr. Eng. Jaswar Koto, C.Eng C.Mar.ENg, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengamalan Nilai-Nilai Keislaman dan Keindonesiaan UICI Prof. Dr. Drs. Achmad Syahid, M.Ag.

Elviandi menjelaskan saat ini tantangan ketenagakerjaan di Indonesia sangat kompleks. Ia menyebut bonus demografi menjadi salah satu tantangannya.

Baca juga :   UICI Sukses Selenggarakan Digication Batch 6

“Tentunya usia produktif ini tentu akan menjadi challenge bagi kita. Bagi anak-anak generasi milenial, generasi Z, dan seterusnya, ini bagaimana dapat berkompetisi sehingga tantangan menyangkut dengan ketenagakerjaan, baik menyangkut lapangan kerja dan juga menyangkut dengan hal-hal lainnya ini dapat kita selesaikan,” ujar Elviandi.

Tantangan selanjutnya, jelas Elviandi, adalah revolusi industri 4.0. Hal ini menyangkut dengan digitalisasi, kecerdasan buatan, internet of thing.

“Tentunya saat ini kita harus terus dapat beradaptasi, harus dapat meningkatkan skil, upskiling dan juga reskilling, agar bagaimanapun nanti menyangkut dengan adaptasi kita menuju industrialiasi ini sangat penting,” kata Elviandi.

Elviandi menyampaikan tantangan ketiga adalah pandemi Covid-19. hal ini menyangkut dampak pada kesehatan dan kesejahteraan pekerja dan ruang kerja yang higienis

Lebih lanjut, Elviandi mengungkapkan perkembangan dan pemanfaatan digital sudah menjadi keniscayaan.

Digital memberikan manfaat inklusivitaas, yaitu akses layanan yang lebih terjangkau. Kemudian inovasi, yaitu munculnya model bisnis baru. Selanjutnya adalah efisiensi, yaitu layanan yang lebih cepat dan murah.

Baca juga :   UICI Bahas Masa Depan Pendidikan Berbudaya Digital Bersama Tiga Tim Pemenangan Capres-Cawapres

Namun, di sisi yang lain, digital juga membawa tantangan akibat perubahan yang ditimbulkannya. Tantangan itu diantaranya adalah adanya kontrol atau ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat.

“Kemudian inequality, yaitu otomatisasi yang mengancam tenaga kerja. Dan concentration, yaitu kompetisi yang tidak sehat,” imbuh Elviandi. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,260

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *