Klik News

Dito Sambut Baik Langkah Gereja HKBP yang Peduli Terhadap Generasi Muda Dengan Berolahraga

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima kunjungan rombongan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pendeta Robinson Butarbutar didampingi Anggota DPR RI Lamhot Sinaga di Lantai 10, Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8) sore.

Kedatangan rombongan dalam rangka mengajak Kemenpora bersinergi serta berkolaborasi dalam pengembangan minat olahraga para pemuda di bawah naungan Gereja HKBP. Ephorus atau pimpinan tertinggi HKBP, Pendeta Dr. Robinson Butarbutar menyampaikan terima kasih atas kesediaan Menpora Dito menerima rombongan, pertemuan ini adalah sejarah pertama kalinya para pengurus HKBP bertemu Menpora RI.

“Sebelumnya kami tidak pernah terpikirkan untuk bekerja sama Kemenpora dalam hal pengembangan minat olahraga para pemuda kami. Kedatangan kami ini memohon pengarahan untuk bersinergi dengan gereja, mendorong kegiatan olahraga menyelamatkan generasi pemuda dari pengaruh-pengaruh negatif,” kata Pendeta Robinso diakun resminya Kemenpora.go.id.

Disampaikan, sejatinya sudah sejak lama HKBP memiliki kegiatan rutin keolahragaan untuk para pemuda gereja. Malahan di era 1970-an secara rutin menggelar kompetisi olahraga tahunan yang diberi nama Jetun Games, yang kemudian vakum selama empat dekade.

Di tahun ini HKBP kembali menggelar Jetun Games yang diikuti pemuda-pemudi jemaat gereja dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu dalam upaya membangkitkan kembali semangat olahraga para pemudanya, HKBP melakukan serangkaian revitalisasi sarana prasarana olahraga yang dimiliki, khususnya di kantor pusatnya di Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

“HKBP memang selalu memperhatikan kegiatan kepemudaan, selain kebaktian dan sekolah minggu, kami juga mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga. Bisa dilihat di setiap gereja kami ada lapangan olahraga,” terang Ephorus.

Diakui, saat ini minat olahraga para pemuda gereja mengalami penurunan akibat serangkaian hal negatif seperti kecanduan gawai, judi, dan minuman keras. Karena itu selain upaya revitalisasi sarana olahraga yang tengah dilakukan, HKBP ingin mengajak Kemenpora untuk menumbuhkan kembali semangat olahraga para pemuda gereja khususnya di Tapanuli Raya.

Dalam hal ini HKBP mengundang Menpora Dito untuk datang ke kantor pusat di Tapanuli Utara sekaligus meletakkan batu pertama revitalisasi sarana kolam renang yang ada di sana.

“Pak Menteri bisa meninjau sarana prasarana olahraga HKBP di sana. Sambil melihat apabila ada kemungkinan keterlibatan pemerintah untuk revitalisasi sarana olahraga tersebut,” tutur Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara Lamhot Sinaga yang mendampingi rombongan Ephorus.

Terkait keinginan tersebut, Menpora Dito menyambut baik dan mengapresiasi langkah Gereja HKBP yang memiliki kepedulian terhadap generasi mudanya. Malahan menurutnya rumah-rumah ibadah termasuk gereja mestinya bisa menjadi tempat berkumpulnya para pemuda, salah satunya di bidang olahraga.

“Saat ini kami melihat rumah ibadah dan agamawan itu mutifungsi. Jadi harus bisa didorong menjadi sumber energi positif bagi para pemuda,” tutur Menpora.

Kegiatan-kegiatan olahraganya pun tidak mesti olahraga populer seperti sepak bola atau renang, melainkan bisa juga olahraga santai seperti senam. Intinya bagaimana fisik para pemuda bisa rutin bergerak dalam kegiatan yang positif.

Terkait undangan HKBP, Menpora Dito menegaskan bakal memastikan untuk datang disesuaikan kegiatan yang ada di sana. Salah satu opsinya yaitu sebelum atau saat kejuaraan dunia jetski digelar di Danau Toba, Oktober mendatang.

“Untuk revitalisasi kolam renang kami akan usahakan apa yang bisa dibantu oleh Pemerintah,” ujar Menpora Dito yang mengaku suatu kehormatan bisa dikunjungi HKBP.

Pertemuan tersebut lantas diakhiri penyematan kain khas masyarakat Batak yaitu ulos oleh Ephorus kepada Menpora Dito. Dijelaskan bahwa penyematan ini merupakan cara orang Kristen Batak menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sekaligus memberikan doanya.

Sebagai informasi, HKBP merupakan gereja terbesar di antara gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara yang sudah berdiri sejak 1861 atau sudah berusia 162 tahun. Gereja ini tercatat sebagai organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia, dengan jumlah jemaat mencapai 6,5 juta orang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,261

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *