Oesman Sapta Odang akhirnya terpilih dan dilantik menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Oesman langsung disumpah oleh Wakil Ketua MA Suwardi.
Sumpah jabatan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017) ini juga diikuti oleh kedua Wakil DPD Nono Sampono dan Darmayanti Lubis.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai ketua DPD , sebagai wakil ketua DPD dengan sebaik-baiknya dan seadilnya sesuai peraturan perundang-undangan dengan berpedoman Pancasila dan UUD RI tahun 1945,” ujar Suwardi saat memandu sumpah yang kemudian diikuti oleh ketiga Pimpinan DPD tersebut.
Setelah proses pembacaan sumpah jabatan, ketiganya kemudian menandatangani pakta integritas. Selain itu, mantan ketua DPD Mohammad Saleh menyerahkan palu sidang sebagai tanda pergantian kepemimpinan.
Pergantian pucuk pimpinan di DPD ini sempat menimbulkan kericuhan. Bahkan, sesama senator sempat saling dorong karena berbeda pendapat. Meski demikian suasana akhirnya kembali kondusif dan normal.
Menanggapi pelantikan ini, Oesman Sapta menegaskan bahwa sebuah jabatan yang diembannya adalah amanah. Maka, ia pun tak ambil pusing ketika harus diminta mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua MPR yang juga masih diembannya hingga saat ini.
“Oh rela, saya jadi ketua DPD saja rela. Suruh ninggalin DPD ini hari juga saya rela,” ujar pria yang akrab disapa OSO ini.
“Kalau saya sekarang, berdasarkan keinginan senator dan kalau besok bilang ‘pak, saya nggak mau lagi dengan rapat pleno hari ini,’ saya akan mundur. Kenapa mesti pusing sih? Jabatan itu nggak patheken (tidak apa-apa),” imbuhnya.
Ketua Umum Partai Hanura ini juga menyerahkan sepenuhnya apabila dirinya digantikan dari pimpinan MPR. Karena soal rangkap jabatan ini, OSO akan menyerahkan kepada mekanisme yang berlaku.
“Saya belum tahu. Ini juga baru pertama kali menjabat sebagai ketua DPD dan baru dilantik. Saya nggak tahu mekanisme nya seperti apa nanti. Nanti tanya saja besok ya,” tandas OSO.
