Ada strategi baru untuk mengurangi gangguan Kamtibmas sepanjang peringatan Natal dan Tahun Baru di Mimika, Papua. Polres Mimika membuat progam Patroli Amole dan Polisi Santa.
Patroli ini dilakukan dengan mengajak masyarakat dan polisi, berkeliling ke beberapa wilayah yang dinilai rawan tindak kriminalitas. Terutama soal minuman keras, jambret, copet atau kekerasan dalam rumah tangga. Yang membedakan dengan patroli biasa, mobil Patroli Amole menggunakan pengeras suara.
Program ini dilaunching Polres Mimika dengan tema: “Pace-Mace, Mari Kita Ciptakan Kedamaian di Tanah Mimika,” di Gedung Tongkonan di Jl Sam Ratulangi Timika, hari Minggu (11/12/2016) sore.
Launching dilakukan oleh Kapolres Mimika, AKBP Victor Mackbon. Hadir pula Komandan Koddim 1710 Mimika Letkol Inf Windarto, Ketua FKUB Mimika Ignatius Adii dan Ketua KKJB Mimika Parjono. Selain itu, ada 300 orang yang terdiri dari komunitas Timika Tiger Club, YARRCI, R15 TIC, R Series, CTC, ROSSI FUMI, KNC, YVCI, Askar Manguni Indonesia, GAMKI dan Orari Timika.
Kepada yang hadir, Kapolres Mimika mengatakan, tercetusnya gagasan Patroli Amole ini berkat peran dari anggota, yang mana dalam pelaksanaannya akan menggunakan mobil patroli yang akan dipasang pengeras suara agar lebih efisien dengan menggunakan rekaman suara.
Disampaikan, masalah miras, pungli, KDRT, jambret dan copet sudah diupayakan untuk dikurangi dengan melakukan kegiatan berupa patroli dan operasi. Selain itu juga mengedukasi kepada anak-anak agar bisa menjaga kamtibmas.
“Kami harapkan patroli Amole mendapatkan hati di masyarakat. Saya harapkan ada koreksi dari masyarakat terhadap kegiatan ini untuk selanjutnya dilakukan evaluasi dan revisi sistem,” ujar Kapolres.
Kapolres menambahkan, dalam pelaksanaan Polisi Santa akan dilakukan sampai dengan tanggal 25 Desember 2016 di titik – titik yang banyak anak-anak, dan rawan. Diharapkan dalam patroli juga dapat berkolaborasi dengan TNI.
Setelah pelaksanaan launching, Patroli Polisi Santa langsung berkeliling ke beberapa wilayah hingga tiba di Gereja Kingmi Jemaat Yerusalem Kwamki Narama. Selanjutnya di tempat itu dilakukan pembagian parcel kepada anak-anak dan penyerahan parcel secara simbolis dilaukan oleh Kapolres Mimika.
Pdt Lukas Hagawal mengapresiasi adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kepolisian ini. Dia mengharapkan kegiatan seperti ini ditingkatkan supaya ketakutan masyarakat terhadap polisi semakin lama semakin hilang, dan polisi semakin dekat dengan masyarakat, khususnya di Kwamki Narama.[humas polda papua/ho] ;
