Global ReviewHukum-KriminalInternasionalKlik News

Tak Patuh pada Aturan, Twitter Diblokir Pemerintah Rusia

Rusia dikabarkan memutuskan jaringan Twitter dan memaksa jaringan sosial tersebut untuk menghapus beberapa ribu konten berbau pornografi, narkoba dan upaya bunuh diri. Keputusan ini merupakan “peringatan” Russia terhadap Twitter sebelum akhirnya melakukan blokade total terhadap media social tersebut.

Pemutusan jaringan twitter di Rusia ini dilakukan  akibat dari banyaknya konten pornografi yang berpengaruh buruk bagi anak, menjamurnya jaringan narkoba atau meningkatnya angka bunuh diri yang disesalkan pihak berwenang Rusia. Roskomnadzor, badan yang bertanggung jawab untuk mengatur internet di Rusia, mengatakan Twitter sayangnya menolak untuk menghapus lebih dari 3.000 pesan yang mengandung hal-hal negatif tersebut.

Russia memperlambat kecepatan unggah foto dan video. Pemerintah ingin menghukum Twitter. Rusia mengancam akan menutup jaringan, jika Twitter terus “mengabaikan tuntutan hukum.”  Namun sejauh ini, langkah otoritas Rusia hanya berdampak kecil bagi Twitter. Masih banyak pengguna di Rusia yang tidak melihat perubahan apa pun dari kebijakan seperti ini.

Namun, sejak pagi ini, akses ke beberapa situs pemerintah terganggu parah, termasuk Kremlin, Perdana Menteri Rusia, dan Roskomnadzor. “semua ini tidak ada hubungannya dengan tindakan yang diambil terhadap Twitter,”  kata pemerintah.

Pada tahun 2018, upaya untuk memblokir pengiriman pesan melalui Telegram pun berakhir gagal.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,286