Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sama-sama menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan di Libya terutama menjelang pemilihan umum sesuai dengan yang dijadwalkan. Seruan untuk menjaga stabilitas ini datang bersamaan dengan keluarnya semua pasukan asing dan tentara bayaran dari wilayah Libya.
Presiden Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Sisi menerima telepon dari Macron untuk membahas persiapan yang sedang berlangsung untuk konferensi internasional tentang Libya di Paris akhir bulan ini.
Pernyataan itu mencatat bahwa kedua presiden sepakat untuk mendukung jalur politik yang ada, yakni mendukung pemilihan pada tanggal yang dijadwalkan pada akhir bulan depan dan menghentikan intervensi asing ilegal yang memicu krisis di negara itu.
Dalam pernyataannya, Macron mengindikasikan bahwa Perancis menghargai upaya Mesir untuk menyelesaikan masalah di Libya dan menekankan keinginan Perancis untuk bekerja sama dengan Mesir dalam poin penting ini.
Kedua presiden juga berdiskusi tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, termasuk perkembangan situasi politik di Sudan. Mereka sepakat tentang pentingnya mengatasi krisis di Sudan saat ini dengan upaya-upaya mencapai stabilitas dan keamanan sambil menjaga jalannya demokrasi dalam proses politik saat ini.
Masyarakat internasional menggantungkan harapannya pada pemilihan presiden dan parlemen Libya sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan oleh PBB untuk mengakhiri kekacauan yang melanda negara itu sejak 2011, setelah penggulingan mendiang Presiden Muammar Qaddafi.
