Global ReviewInternasional

Setelah Larang Azan, Israel Halangi Ribuan Warga Palestina Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan

Pasukan Israel melarang ribuan warga Palestina dari wilayah Tepi Barat memasuki Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem untuk melakukan sholat Jumat pertama di bulan suci Ramadan.

Badan Palestina Wafa resmi melaporkan bahwa pasukan militer Israel memblokir jalan dan memasang pos pemeriksaan darurat sejak dini hari Jumat (16/04/2021) di sekitar Yerusalem Timur. Akibatnya, hanya sebagian kecil warga yang bisa melewati pos ini.

Menurut Wafa, sekitar 70.000 warga Palestina, sebagian besar penduduk Yerusalem Timur dan warga Palestina di Israel, berhasil menuju kompleks Al-Aqsa, meskipun ada pembatasan di kota itu.

Ketika khutbah Jumat, Syekh Ekrima Sabri mengutuk tindakan Israel yang memotong kabel pengeras suara menara Al-Aqsa pada hari Rabu (14/04/2021) untuk mencegah warga Palestina mengumandangkan azan pada hari kedua Ramadhan, yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Israel di Western Wall Plaza, sebelah barat Masjid Al-Aqsa. 

Pemerintah Yordania selaku penjaga tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Kota Tua Yerusalem mengirim surat kepada Israel untuk mengutuk tindakan polisi di Al-Aqsa yang merusak pengeras suara. Pemerintah Yordania mengatakan bahwa Israel harus “mematuhi kewajibannya untuk bertindak sesuai dengan hukum internasional, untuk sepenuhnya menghormati status quo sejarah dan hukum dan untuk menghentikan tindakan provokatif ”.

Baca juga :   Menyongsong Ramadhan 2024: Antusiasme, Tradisi, dan Tren Digital dalam Persiapan Menyambut Bulan Suci

Pada hari Jumat, pasukan Israel juga mencegah lalu lalang kendaraan di dekat Kota Tua Yerusalem. Mereka memaksa warga Palestina berjalan jauh untuk sampai ke masjid Al-Aqsa. Di dalam Kota Tua, polisi militer Israel memasang berbagai penghalang logam dan memeriksa identitas jamaah.

Beberapa warga Palestina telah didenda oleh otoritas Israel karena tidak mengenakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sementara itu, beberapa warga lainnya yang berasal dari Tepi Barat telah ditahan karena tidak memiliki izin keamanan untuk memasuki Yerusalem Timur.

Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel (COGAT), unit militer yang menjalankan urusan Palestina di Tepi Barat, mengatakan telah mengeluarkan 10.000 izin bagi warga Palestina yang telah divaksinasi untuk memasuki Yerusalem Timur selama Ramadan.

Pada 2020, kompleks Al-Aqsa ditutup dua kali, setelah pandemi virus corona melanda Israel dan Palestina pada Maret lalu. Penutupan pertama pada pertengahan Maret hingga 31 Mei, sedangkan penutupan kedua pada September yang berlangsung selama sebulan dan wilayah tersebut dibuka kembali pada 18 Oktober. Saat itu, warga Palestina tidak melakukan salat Jumat selama Ramadan di Al-Aqsa.

Baca juga :   Empat Hikmah Sosial dalam Puasa Ramadhan: Memperdalam Spiritualitas dan Memperkaya Kehidupan

Al-Aqsa adalah salah satu situs tersuci dalam Islam. Umat ​​Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam ke langit di Al-Aqsa seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an. al-Aqsa juga merupakan kiblat pertama Islam, arah yang harus dituju umat Islam untuk sholat, sebelum kemudian diubah ke arah Masjidil Haram di Mekah.

Kompleks tersebut adalah salah satu masalah paling sensitif dalam konflik Israel-Arab.

Sumber: Middle East Eye

What's your reaction?

Related Posts

1 of 188