Pada hari Kamis, 11 Maret 2021, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memecat seorang pejabat senior, Nasser al Qudwa, mantan perwakilan tetap Palestina untuk PBB dari partainya, Fatah. Keponakan Yasser Arafat, Nasser al Qudwa, telah mengumumkan dirinya akan tetap ikut pemilihan legislatif Palestina dan berusaha untuk membuat sebuah partai baru.
Meskipun konflik ini merupakan tanda perpecahan internal dalam partai Fatah menjelang pemilihan umum mendatang yang dijadwalkan pada Mei, pemecatan anggota partai yang dilakukan Mahmoud Abbas merupakan langkah terbaru dari serangkaian keputusan panjang dan keputusan sewenang-wenang yang diambilnya.
Mahmoud Abbas dikenal sebagai sosok yang banyak menimbulkan kontroversi. Terutama pada akhir-akhir ini, dirinya banyak memecat anggota partai yang sudah lanjut usia. Selain itu, Mahmoud Abbas tidak mempertimbangkan representasi perempuan untuk pemilu. Abbas abai akan hak-hak perempuan dalam berpolitik.
Di Palestina, harus dikatakan bahwa popularitas Mahmoud Abbas telah merosot tajam. Dirinya telah gagal meningkatkan harapan akan negara Palestina dan tidak membangun kembali hubungan dengan Hamas. Abbas dipandang sebagai penguasa yang korup dan tidak cukup tangguh melawan Israel.
Sumber: https://www.rfi.fr/fr/moyen-orient/20210311-territoires-palestiniens-ces-d%C3%A9cisions-controvers%C3%A9es-de-mahmoud-abbas-qui-font-parler
