Perang di Gaza dan peristiwa di Yerusalem dan Tepi Barat berdampak pada Lebanon. Ketegangan pun meningkat di wilayah perbatasan Lebanon dengan Israel. Lima pengunjuk rasa pro-Palestina terluka pada hari Selasa.
Terlepas dari penguatan langkah-langkah keamanan oleh tentara Lebanon dan penjaga perdamaian UNIFIL, insiden kekerasan meningkat di wilayah perbatasan dengan Israel. Pada Selasa, 18 Mei, demonstrasi solidaritas untuk mendukung Palestina kembali terjadi di seluruh wilayah Libanon.
Puluhan pemuda memanjat pagar perbatasan serta menancapkan bendera Palestina dan Hizbullah. Sementara itu, tentara Israel menembakkan tabung gas air mata untuk mencegah kerumunan orang melintasi perbatasan. Tembakan tabung gas tersebut melukai beberapa pengunjuk rasa.
Sebelumnya, tentara Lebanon yang melakukan patroli di dekat garis perbatasan diserang oleh tentara Israel. Serangan ini tidak menimbulkan korban. Tentara Lebanon mengumumkan penemuan tujuh peluncur roket setelah terjadinya penembakan enam proyektil pada Senin malam ke arah utara Galilea dari selatan Lebanon.
Warga Lebanon selama seminggu ini mengikuti berita-berita peristiwa di Gaza dan Wilayah Pendudukan Palestina. Sebuah gerakan solidaritas yang luas untuk mendukung Palestina telah berkembang di Lebanon. Tetapi ada beberapa kritik yang memperingatkan agar Lebanon tidak terlalu ikut campur ke dalam konflik Palestina-Israel mengingat negara ini sendiri sedang dilanda krisis berturut-turut.
Sumber: RFI
