Global ReviewInternasional

Dituduh Akan Gulingkan Pemerintahan Iran, Nazanin Dipenjara Selama Lima Tahun

Pengadilan Revolusi Iran telah menjatuhkan hukuman penjara selama satu tahun kepada seorang pekerja berkewarnegaraan ganda Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe. “Dia dilarang meninggalkan Iran selama setahun”, jelas pengacaranya pada hari Senin (26/04/2021).

“Nazanin Zaghari dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan satu tahun meninggalkan Iran atas tuduhan propaganda melawan Republik Islam,” kata Hojjat Kermani kepada situs Emtedad.

Pengadilan Iran tidak dapat segera memberikan komentar terkait persoalan ini.

“Saya pikir tidak benar sama sekali bahwa Nazanin harus dijatuhi hukuman penjara lebih lama lagi,” Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada wartawan. Boris menambahkan bahwa London sedang bekerja dengan Amerika Serikat untuk menangani dua warga negara yang dipenjara di Iran.

Zaghari-Ratcliffe, manajer proyek amal Thomson Reuters Foundation, ditangkap di bandara Teheran pada April 2016 dan kemudian dihukum penjara karena merencanakan untuk menggulingkan pemerintah.

Dia dibebaskan dari tahanan rumah bulan lalu pada akhir hukuman lima tahun, tetapi segera diperintahkan kembali ke pengadilan untuk menghadapi dakwaan propaganda baru. 

Anggota parlemen Tulip Siddiq, yang mewakili daerah pemilihan London utara Zaghari-Ratcliffe, mengatakan berita terbaru “benar-benar menghancurkan”, tulisnya di Twitter. Ia menegaskan bahwa pemenjaraan Zaghari adalah “penyalahgunaan kekuasaan apalagi dirinya digunakan sebagai alat tawar-menawar.”

Kermani mengatakan Zaghari akan mengajukan banding atas hukuman baru tersebut dalam waktu 21 hari di bawah hukum Iran.

Keluarga Zaghari-Ratcliffe dan yayasan, sebuah badan amal yang beroperasi secara independen dari perusahaan media Thomson Reuters dan anak perusahaan berita Reuters, membantah tuduhan tersebut.

Dia menghabiskan empat tahun di penjara sebelum dibebaskan menjadi tahanan rumah pada Maret 2020 selama virus corona.

Keluarganya mengatakan Zaghari-Ratcliffe digunakan sebagai alat tawar-menawar oleh Teheran, termasuk lebih dari ratusan juta dolar terutang untuk pesanan senjata yang dibayar Inggris pada tahun 1970-an dan tidak pernah dikirimkan.

Inggris juga merupakan pihak dalam kesepakatan nuklir Iran 2015, yang dihentikan Amerika Serikat pada 2018 dan yang ingin dihidupkan kembali oleh Teheran dan negara-negara Eropa. Iran mengatakan kasus Zaghari-Ratcliffe tidak terkait dengan negosiasi internasional apa pun.

“Ini adalah keputusan yang sama sekali tidak manusiawi dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan,” jelas Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam sebuah pernyataan yang mendesak Iran untuk membebaskannya.

Sumber: Reuters

What's your reaction?

Related Posts

1 of 189