Suriah dan Israel mengkonfirmasi pertukaran tahanan Kamis malam (18/02/2021). Pertukaran tahanan ini berhasil terlaksana melalui proses mediasi yang dilakukan oleh Rusia. Awal kejadiannya, Suriah menangkap seorang wanita muda Israel yang “secara keliru” memasuki wilayah Suriah. Untuk menebus wanita ini, negara Yahudi membebaskan tiga warga Suriah.
Ketiga warga Suriah tersebut terdiri dari dua orang pria dan satu orang wanita. Kedua pria yang bekerja sebagai “gembala” ditangkap beberapa minggu lalu di bagian Golan Suriah, wilayah yang diduduki tentara Israel. Sedangkan sisanya, yakni seorang wanita, merupakan aktivis Suriah yang menjalani hukuman penjara di Israel. Para tahanan ini kembali ke negaranya melalui titik perlintasan Qouneitra di Suriah selatan.
Sementara itu seorang wanita muda Israel yang dibebaskan Suriah ini mendarat Jumat pagi ini di Bandara Internasional Ben Gurion. Ia kembali ke rumah dengan pesawat Israel yang menjemputnya di Rusia pasca penahanannya di Suriah. Wanita berusia 25 tahun itu berasal dari desa yang sangat agamis di Kiryat Sefer. Media Israel melaporkan dua hari lalu peristiwa ini dan menyerukan dilakukannya negosiasi secara tidak langsung antara Suriah dan Israel untuk mengakhiri pertukaran tahanan.
Di sisi lain, Moskow berperan sebagai perantara dalam urusan pertukaran tahanan ini. Sebelumnya, Kremlin terlibat beberapa kali dalam proses mediasi semacam ini. Pada tahun 2019, Rusia pernah memfasilitasi pembebasan seorang tahanan Suriah yang ditangkap oleh Israel. Sebagai tebusannya, Israel mendapatkan satu tentaranya yang pernah ditangkap oleh Suriah sejak 1980-an.
Sumber: https://www.rfi.fr/fr/moyen-orient/20210219-isra%C3%ABl-et-la-syrie-ont-%C3%A9chang%C3%A9-des-prisonniers-sous-les-auspices-de-la-russie
