Info Klikers

Menuju Energi Bersih, Menteri Arifin Pertegas Komitmen Indonesia Kurangi Emisi GRK

KLIKERS INDONESIA – Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) dalam Pertemuan Clean Energy Ministerial ke-14 dan Mission Innovation ke-8 di Goa, India. Ia menegaskan bahwa komitmen Indonesia dalam melawan perubahan iklim dan mengambil aksi global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Indonesia berkomitmen untuk melawan perubahan iklim dan mengambil aksi-aksi global untuk mengurangi emisi GRK. Kami telah membangun roadmap menuju Net Zero Emission (NZE) dalam rangka dekarbonisasi sistem energi pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional,” ujarnya kepada Klikers dikutip dalam laman resmi Esdm.go.id, pada Minggu (23/07/2023).

Dalam kesempatan pertemuan itu, Arifin tentu mengapresiasi negara-negara anggota International Partners Group untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia dalam upayanya mengakselerasi dekarbonisasi sektor kelistrikan melalui pensiun dini PLTU dan pengembangan infrastruktur pembangkit dan transmisi energi terbarukan.

Sebab, Menurutnya sektor kelistrikan akan mencapai puncak emisi antara tahun 2035 dan 2040.

Baca juga :   Kungker ke Belanda, Menteri Arifin Undang Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih dan Infrastruktur Ketenagalistrikan Antarpulau

Untuk itu, tercapainya target NZE, ujar Arifin, diperlukan dekarbonisasi suplai energi melalui optimalisasi pembangkit energi terbarukan, memperluas infrastruktur transmisi dan distribusi, pemanfaatan potensi carbon storage untuk menangkap emisi dari industri yang hard-to-abate, serta mengembangkan bahan bakar rendah karbon.

“Namun kita akan dapat mencapainya lebih cepat apabila mendapat dukungan internasional,” tegasnya.

Bahkan dalam mencapai NZE, penggunaan teknologi yang mutakhir dan keberadaan industri pendukung sangat diperlukan. Tantangan saat ini adalah ketersediaan teknologi energi bersih dengan harga terjangkau.

“Kerja sama dan solusi dalam teknologi memiliki peran yang kritikal dalam dekarbonisasi sektor kelistrikan dan industri yang hard-to-abate. Adapun kendaraan listrik berbasis baterai menjadi teknologi kunci untuk menurunkan emisi di sektor transportasi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Arifin juga menjelaskan Indonesia memiliki target 2 juta mobil listrika dan 13 juta sepeda motor listrik pada 2030 mendatang. Saat ini Pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat dalam membeli kendaraan listrik baru maupun konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik.

Baca juga :   ESDM RI Gandeng KLHK Rumuskan INET-ZERO

“Maka dari itu, ketersediaan baterai menjadi sangat krusial dalam menyukseskan program kendaraan listrik dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Kami mengharap investasi dan kerja sama untuk mengubah pengolahan nikel menjadi industri manufaktur baterai, memberikan nilai tambah bagi sumber daya mineral kita, dan menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, Arifin juga menggarisbawahi peran CCS/CCUS untuk dekarbonisasi industri hulu migas dan sektor industri yang hard-to-abate, seperti semen dan petrokimia.

“Kami membutuhkan dukungan investasi dan penelitian bersama untuk mengembangkan potensi penyimpanan CO2 kami dari minyak dan gas yang habis dan akuifer garam dengan total kapasitas penyimpanan 12,2 miliar ton CO2. Kami memiliki 15 proyek CCS/CCUS yang akan beroperasi sebelum tahun 2030 dengan kapasitas penyimpanan hingga 68 juta ton CO2,” jelasnya.

Selanjutnya, peran hidrogen hijau juga dapat dimanfaatkan untuk dekarbonisasi sektor hard-to-abate. Indonesia memiliki lebih dari 3.600 GW potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi hidrogen hijau untuk memenuhi permintaan domestik dan pasar ekspor.

Baca juga :   ESDM RI Tetapkan HBA dan HMA April 2024

“Untuk mempercepat pemanfaatan hidrogen, biaya hidrogen harus kompetitif. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan pasar perdagangan karbon global, dan kerja sama internasional untuk dukungan keuangan, berbagi teknologi, dan peningkatan kapasitas,” ujar Arifin.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 781

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *