Global Review

Suriah dan Tunisia Pulihkan Hubungan Diplomatik setelah Satu Dekade

BEIRUT: Suriah akan membuka kembali kedutaannya di Tunisia setelah negara Afrika Utara itu mengumumkan penunjukan duta besar baru untuk Damaskus. Demikian seperti dilansir media pemerintah Suriah pada Rabu (4/12/2023).

Tunisia telah menjadi negara Arab terbaru yang membangun kembali hubungan diplomatik dengan Suriah, setelah memutuskan hubungan satu dekade lalu.

Langkah Presiden Tunisia Kais Saied untuk menunjuk duta besar baru segera disetujui dan dibalas oleh pemerintah Suriah, demikian bunyi pernyataan bersama dari kementerian luar negeri kedua negara, menurut kantor berita negara Suriah SANA.

Pengumuman tersebut adalah langkah terbaru dalam tren pemulihan hubungan regional dengan negara yang dilanda perang, yang telah meningkat pesat sejak gempa mematikan 6 Februari di Suriah dan Turkiye dan pembentukan kembali hubungan yang ditengahi China antara Arab Saudi dan Iran.

Suriah secara luas dijauhi oleh pemerintah Arab atas penumpasan brutal Presiden Suriah Bashar Assad terhadap pengunjuk rasa dan kemudian warga sipil dalam pemberontakan yang berubah menjadi perang saudara yang dimulai pada 2011. Kerusakan hubungan memuncak dengan Suriah digulingkan dari Liga Arab. Tunis menutup kedutaannya di Damaskus pada 2012.

Awal tahun ini, Assad mengunjungi Oman dan Uni Emirat Arab, dua negara yang mendukung para pejuang yang berusaha menggulingkan pemerintahannya. Pemerintah Suriah dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan Arab Saudi untuk membuka kembali kedutaan mereka di negara masing-masing.

Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT Liga Arab berikutnya pada bulan Mei, di mana sebagian besar negara berharap untuk memulihkan keanggotaan Suriah, kata sekretaris jenderal liga, Ahmed Aboul Gheit.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 75

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *