Harmoko, Menteri Penerangan era Orde Baru itu meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (04/07/2021) malam.
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya menyampaikan Harmoko masuk IGD pada pukul 20.00 WIB. Sat itu Harmoko sudah terjadi penurunan kesadaran.
“Jadi pukul 8 malam Pak Harmoko diantar oleh keluarganya ke IGD RSPAD karena ada penurunan kesadaran,” ujarnya yang dikutip dari Detik.com, Minggu (04/07/2021).
Kemudian, petugas medis memeriksa kondisi Harmoko. Namun, 2 jam setelahnya, Harmoko dinyatakan meninggal pada pukul 20.22 WIB.
“Pukul 20.22 Pak Harmoko dinyatakan wafat, kemudian pemulasaraan jenazahnya secara COVID,” terang Budi.
Harmoko lahir di Nganjuk 7 Februari 1939. Ia adalah seorang jurnalis sebelum kemudian terjun menjadi politisi.
Karir di dunia jurnalistik itu ia tekuni sejak lulus dari Sekolah Menengah Atas. Ia adalah jurnalis dan juga kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.
Jpnn.com mencatat, ia bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata pada tahun 1964, dan kemudian Harian API pada 1965.
Pada saat yang sama, ia menjabat pula sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko (1965).
Pada tahun berikutnya (1966-1968), ia menjabat sebagai pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita.
Tahun 1970, bersama beberapa temannya, ia menerbitkan harian Pos Kota.
Harmoko terpilih sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebelum menjabat Menteri Penerangan pada pemerintahan Soeharto di masa Kabinet Pembangunan IV pada tahun 1983.
Jabatannya sebagai Menteri Penerangan berlanjut hingga di Kabinet Pembangunan VI yang berakhir pada tahun 1997.
Selain itu, Harmoko pernah menjabat Ketua Umum Golkar pada periode 1993-1998. Terakhir, ia menjabat sebagai Ketua MPR pada 1997 sampai 1999. (*)