Polda Lampung kembali menggagalkan peredaran narkoba jenis ganja. Berhasil disita sekitar 63 paket ganja dengan berat total 44 Kg.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Drs Sudjarno, SH menerangkan dalam press release kepada rekan-tekan wartawan di ruang Lobby Mapolda Lampung, usaha pengiriman ganja ini terbilang kreatif. Sebanyak 63 paket ganja dengan berat total 44 kilogram disimpan pada rangka mobil.
Penggagalan peredaran ganja ini berawal ketika Polisi di lapangan menemukan kecurigaan dengan gerak-gerik tersangka F (36).
Kemudian, Polisi melakukan pemeriksaan. Walhasil dtemukan 63 paket ganja berbagai ukuran yang disembunyikan pada rangka atau sasis mobil Toyota Innova silver bernopol B 2071 SFI yang di rental tersangka.
Tak berhenti sampai di situ, pada Senin (30-01-2017) pukul 21.00 WIB tiba di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni, Polres Lampung Selatan menangkap Is (37) di Perumahan Ceria Depok, Jawa Barat, Selasa (31-01-2017) sekitar pukul 12.00 WIB.
“Is inilah yang menawari F untuk membawa ganja dari Banda Aceh dengan upah Rp20 juta. Keduanya berangkat dari Bojong Gede Bogor Provinsi Jawa Barat menuju Banda Aceh dengan mobil rental tersebut,” jelas Irjen Pol Sudjarno, SH yang didampingi Waka Polda, Brigjend Pol Bonifasius Tampoi, Dir Resnarkoba Kombes Pol M Abrar Tuntalanai dan Kapolres Lampung Selatan, AKBP Adi Ferdian Saputra, Selasa (7-02-2017).
Tiba di Banda Aceh, lanjut Irjen Pol Drs Sudjarno, SH, mobil dibawa Lukman alias Salman (DPO) untuk dimuat ganja di tempat ban serep mobil. Karena terlihat mencolok, tersangka F minta ganja dipindah ke bagian rangka atau sasis mobil. Lantas F sendirian membawa mobil menuju Bojong Gede. Rencananya singgah sebentar sebelum masuk pasaran di Jakarta.
“Jadi selain modus pengiriman, cara menyembunyikan juga kreatif. Dari kemasannya juga sudah terlihat berbeda karena berbagai bentuk dan ukuran. Ini jadi tantangan buat anggota untuk tetap waspada dan update dengan otak kreatif bandar narkoba,”kata Irjen Pol Drs Sudjarno, SH
[***]
