Special Klik

Menhan Ajak 58 Atase Pertahanan Negara Sabahat Bersinergi Hadapi Terorisme dan Radikalisme

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa terorisme dan radikalisme adalah musuh bersama yang harus dihadapi.

Hal itu disampaikan saat Menhan melaksanakan coffee morning dengan 58 atase pertahanan negara-negara sahabat, Pejabat Eselon I Kemhan serta pejabat Mabes TNI, Angkatan dan BAIS serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, di Kantor Kemhan, Jakarta, Senin (23/01/2017).

“Terorisme dan radikalisme adalah musuh kita bersama, seluruh negara harus bersama-sama bergandengan tangan menghadapi teroris. Jika kita terpecah-pecah, terorisme dapat masuk dan memecah belah persahabatan antar bangsa. Terorisme itu bukan berlandaskan satu agama dan tidak berperikemanusiaan,” kata Menhan.

Lebih lanjut ia mengatakan, amanat UUD adalah Bangsa Indonesia yang ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia. Karena itulah Menhan menegaskan dirinya berkeliling mengunjungi negara-negara sahabat untuk terus mengajak negara-negara sahabat ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia itu.

Ryamizard juga mengharapkan agar pertemuan ini dapat dijadikan ajang pertukaran informasi antar atase pertahanan negara-negara sahabat dengan Kemhan dan TNI atau dengan sesama atase pertahanan untuk memperkuat persahabatan antar bangsa.

“Dengan berbagi informasi, saling kenal dan saling mengetahui, maka tidak ada celah bagi radikalisme untuk masuk dan mengadu domba antar negara sahabat,” imbuhnya.

Coffee morning dengan atase pertahanan negara sahabat ini adalah suatu kegiatan rutin yang diselenggarakan Ditjen Strahan Kemhan khususnya Direktorat Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan.

Pertemuan ini dimaksudkan, selain untuk mempererat komunikasi dan hubungan baik antara atase pertahanan negara-negara sahabat dengan Kemhan, pertemuan ini juga dimanfaatkan sebagai wahana menyampaikan informasi di bidang kebijakan pertahanan terbaru, protokol dan perizinan, serta isu-isu terkini.

Dalam acara coffee morning ini juga dipaparkan mengenai isu-isu terkini di bidang pertahanan kawasan, prosedur aplikasi visa dan permasalahan yang biasa dialami oleh atase pertahanan serta buku putih pertahanan Indonesia tahun 2016.[***]

What's your reaction?

Related Posts

1 of 556