Oleh : Dinar Muhammad al-Farisy (SMPIT Darul Quran)
Polusi udara merupakan masalah lingkungan yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia, polusi udara memiliki berbagai jenis polutan seperti, Partikel yang berasal dari pembakaran Sampah dan Batubara, Gas berbahaya seperti nitrogen monoksida, Ozon dan lainnya.
Ada beberapa kelompok yang rentan dengan polusi udara yaitu, perempuan, anak-anak, orang lanjut usia, orang yang mengalami disabilitas dan lainnya harus bertahan di tengah udara yang berbahaya bagi diri mereka sendiri, sehingga mereka tidak boleh terlalu sering keluar rumah untuk menjaga kesehatan mereka.
Polusi udara biasanya ditemukan di perkotaan, contohnya di Jakarta, Jakarta merupakan salah satu kota paling tercemar oleh polusi udara di Indonesia, Jakarta memiliki 162 AQI atau Indeks Kualitas Udara, sebagai salah satu kota paling tercemar pemerintah mengusulkan untuk menutup pabrik pencemar udara di Jakarta.
Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru, gas kendaraan bermotor berkontribusi 20-70 persen sebagai sumber polusi udara, WHO memperkirakan 70 persen penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat kendaraan bermotor, dan 10 persen lainnya menghirup udara yang bersifat kecil atau “marjinal”. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi terkena akibatnya adalah wanita hamil, orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit paru-paru.
Namun sayangnya para korban tidak menyadari bahwa penyakit-penyakit yang mereka alami berasal dari polusi udara akibat kendaraan.
Peneliti telah menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di kota mempunyai paru-paru yang lebih kecil, dikarenakan mereka lebih sering sakit dan dirawat di rumah sakit, Efek dari polusi udara yaitu: serangan asma, bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Radang paru-paru, penyakit jantung, penyakit auto-imun, serta rendahnya berat badan mereka.
Para peneliti kini menunjukkan hasil kematian dari polusi udara mencapai 40 persen, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari polusi udaran, Hal ini disebabkan karena dampak dari karbom monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.
Salah satu dampak polusi udara adalah pemanasan global. Akibatnya suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih panas, kondisi ini dapat membuat es yang berada di kutub mencair, hinga dapat membuat air laut meninggi.
Polusi udara juga dapat menyebabkan lapisan ozon yang berada di stratosfer yang merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi mencegah radiasi ultraviolet dari matahari masuk ke bumi.
Cara mengurangi polusi udara adalah, Menggunakan kendaraan pribadi, berjalan kaki atau menggunakan sepeda dan tidak menggunakan transportasi umum.
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan jika polusi udara di Jakarta disebabkan karena beberapa faktor seperti Transportasi, Industri, dan Pengelolaan Sampah
“Polusi di Jakarta ini disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah Transportasi. Saya juga mengatakan Industri, selanjutnya bagaimana kemudian kita mengelola sampah,”
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Selain itu, Anies juga mengatakan sudah ada langkah jangka pendek yakni dengan menyiapkan alat-alat ukur kualitas udara dan mengendalikan emisi kendaraan bermotor.
“Akan ada pengujian emisi kendaraan yang beroperasi di Jakarta, baik dari luar Jakarta maupun dari warga Jakarta harus lolos pengujian emisi. Bila tidak lolos maka akan ada disinsetif berupa pajak dan parkir yang akan menjadi mahal” lanjutnya.
Inti atau kesimpulannya adalah polusi udara merupakan masalah lingkungan yang dapat memberikan dampak negatif untuk kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya di Indonesia.
