Klik-TalkSpecial Klik

Pilkada Sumbar 2020 Terancam Golput Tinggi

Penyelenggaraan Pilkada 2020 Di Sumatera Barat (Sumbar) terancam menurun jumlah partisipasi pemilih datang ke TPS untuk mencoblos. Pilkada di tengah situasi pandemi dapat mempengaruhi rendahnya kehadiran pemilih karena takut datang ke TPS. Ancaman penyebaran Covid-19 dan potensi munculnya kluster baru masih menjadi kekhawatiran masyarakat di Sumbar.

Hal ini muncul saat diskusi virtual Klik TT yang mengangkat tema “Kesiapan Sumbar Dalam Pilkada 2020” dengan menghadirkan narasumber Adhariyadi (Pengurus Partai Gerindra). Muhammad Rizki (peneliti pada Surau Institute). Dengan di moderatori selaku host Klik TV, Rivandy Deovandra. Pada Rabu (29/07/2020).

Adhariyadi, dalam pemaparannya menyinggung tentang ancaman Pilkada Sumbar 2020 yaitu menurunnya kehadiran pemilih ke TPS. “Pilkada di Sumbar 2020 memiliki tantangan sendiri karena dilaksanakan saat pandemi, ancaman nyatanya adalah potensi menurunnya partisipasi pemilih karena masyarakat takut datang ke TPS karena Covid-19”. Ujar Adhariyadi.

Adhariyadi berharap, penyelenggara Pemilukada KPUD, Bawaslu, Panwaslu dan Pemerintah, Parpol juga para kandidat untuk bersatu bekerjasama melakukan sosialisasi dan edukasi yang massif untuk menekan angka Golput karena ketidakhadiran pemilih.

“Para penyelenggara Pemilukada dan pihak terkait agar melakukan sosialisasi dan edukasi untuk mengajak masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya dengan memperhatikan protokol kesehatan” Terang Adhariyadi.

“Kita berharap Pilkada 2020 di Sumbar tidak justru menmbah kluster baru penyebaran Covid-19. Penting bagi para pihak untuk kordinasi dengan Satgas/Gugus Tugas untuk pencegahan penyebaran Covid-19”. Tambah Adhariyadi dalam pemaparan diskusi virtualnya.

Hal senada disampaikan oleh Muhammad Rizki, Peneliti Suarau Instutute. Menurutnya Pilkada 2020 berpotensi menurun partisipasi pemilih. Apalagi menurutnya saat ini ramai di pemberitaan dimana anggaran protokol kesehatan untuk Pilkada 2020 di Sumbar belum ada dukungan.

“Berdasarkan pantauan pemberitaan saat ini dukungan anggaran terhadap KPUD belum ada terkait alat protokol kesehatan. Penting saya kira dilakukannya koordiansi dengan pemerintah dan juga melibatkan TNI/Polri dalam penyelenggaraan Pilakada di Sumbar 2020”. Terang Rizki.

Rizki juga berharap semua pihak bekerjasama untuk melakukan sosialisasi massif terkait Pilkada 2020 Sumbar untuk menekan ancaman rendahnya kehadiran pemilih atau Golput di Pilkada Sumbar. Karena menurutnya ancaman paling berat Pilkada 2020 adalah menurunnya kehadiran pemilih.

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 688