EkonomiKlik News

Sri Mulyani: Hingga Mei, Realisasi APBN Masih Cukup Baik

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Mei 2019 masih relatif baik. Angka Purchasing Managers Index (PMI) masih di atas 50 dan penerimaan negara tumbuh sebesar 6,2% atau sebesar Rp728,5 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), di Aula Djuanda gedung Juanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/06/2019).

“Kalau dilihat dari aktivitas ekonomi, ada beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi berjalan cukup baik. Ini terlihat dari PMI (Purchasing Managers Index/Indeks Manajer Pembelian) Indonesia 51,6. Angka di atas 50 itu berarti masih ekspansi. Jadi ada kenaikan yang cukup signifikan dari sisi produksi, terutama manufaktur,” kata Menkeu.

Untuk konsumsi, lanjut Menkeu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik 128,2. Indeks tendensi bisnis juga positif. Secara umum, pelaksanaan APBN hingga 31 Mei 2019 adalah cukup baik.

Sementara dari sisi penerimaan negara, tumbuh sebesar 6,2% atau sebesar Rp728,5 triliun, lebih tinggi dari bulan sebelumnya (mtm).

Baca juga :   Sri Mulyani Lantik Komisioner dan Deputi Komisioner BP Tapera Periode 2024-2029

“Dari penerimaan negara, pertumbuhan penerimaan negara adalah 6,2%. Ini lebih baik dibandingkan bulan April sebesar 0,5%. Dari penerimaan perpajakan pertumbuhan sebesar 5,7%. Ini juga lebih baik dibandingkan bulan April yang lalu pertumbuhannya 4,7%. Jadi ada strong momentum. Untuk PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak) pertumbuhannya sebesar 8,6%. Ini juga membaik dibandingkan bulan April yang mengalami kontraksi atau negative growth14,8%,” jelas Menkeu.

Sementara dari sisi belanja negara, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, terdapat peningkatan yang cukup signifikan karena alokasi bantuan sosial yang meningkat dibanding 2018.

“Untuk belanja negara, penyerapan sampai akhir Mei tumbuh dibanding tahun lalu sebesar 9,8%,” ujarnya.

Adapun angka realisasi defisit hingga Mei, menurut Menkeu, sebesar negatif 0,79 terhadap PDB. Sedangkan keseimbangan primer mendekati 0 atau defisit sebesar Rp0,4 triliun. Posisi utang pemerintah masih di level 29,72% dari PDB.

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *