Klik NewsSosial Budaya

Tiga Model Sedekah Paling Efektif Untuk Sejahterakan Rakyat

Pengelolaan dana sedekah haruslah dilakukan secara tepat dan efektif agar dapat membantu masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan secara lebih efektif.

Setidaknya ada 3 model sedekah yang dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat, khususnya para muzakki (pemberi sedekah). Ujar Saipulloh Hasan, Dosen Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, sebagaimana keterangan yang disampaikan kepada kliksaja.co pada Minggu 31/05/2019.

Menurutnya, “tiga model sedekah paling efektif adalah bentuk charity, filantropi, dan pemberdayaan”. Pertama charity yaitu dengan memberikan sedekah berupa uang atau barang yang dapat dinikmati langsung. Model sedekah ini efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhannya.

Model Kedua adalah filantropi, yaitu dengan memberikan bantuan atas dasar kecintaan antar sesama. Dimana praktiknya dengan mengelola dana sedekah dari masyarakat secara swadaya untuk membantu meringankan penderitaan misalnya memberikan bantuan pada korban bencana.

Ketiga adalah dalam bentuk pemberdayaan dengan pengembangan potensi dan kemampuan diri dengan prinsip menolong orang untuk menolong dirinya sendiri (help people to help them selve).

Ketiga model sedekah tersebut menurutnya merupakan satu kesatuan yang dapat dipraktikan secara berdampingan. Ketiga model tersebut menurutnya paling efektif membantu mensejahterakan rakyat.

Saat ini di Indonesia sumber dana dari sedekah yang terhimpun dalam zakat dan infak terbilang cukup besar dan ada kecenderungan meningkat setiap tahun. Ketiga model tersebut menurutnya paling efektif membantu mensejahterakan rakyat. Saat ini di Indonesia sumber dana dari sedekah yang terhimpun dalam zakat dan infak terbilang cukup besar dan ada kecenderungan meningkat setiap tahun.

Pengelolaan dana sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membukukan penghimpunan zakat mencapai Rp. 8,1 triliun selama 2018 atau meningkat sebesar 31,8 persen dari pencapaian penghimpunan zakat tahun 2017. Dana tersebut merupakan pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) dari Baznas, Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Indonesia.

Sedekah memiliki makna yang mendalam tentang kemurahan hati seorang mukmin. Di dalam dirinya ada sifat suka membantu dan mau berbagi antar sesama.

Islam menganjurkan kepada pemeluknya agar gemar bersedekah khususnya kepada golongan yang membutuhkan bantuan. Hal ini sesuai khadits nabi yang artinya: “dari orang-orang kaya diantara kami kemudian membagikannya kepada para fakir miskin” (HR. Tirmidzi).

“Jelaslah bahwa agama islam bukanlah agama yang bebas nilai dan tidak berpihak, melainkan agama yang syarat nilai berpihak kepada golongan fakir miskin yang kurang beruntung dan tidak berdaya sehingga membutuhkan pertolongan”. Pungkas dosen muda tersebut.

“Dengan niat baik dan komitmen kita untuk berbagi dan menolong saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Seorang muslim yang telah menjadi kaya dan bertaqwa, tidaklah pantas hanya memperkaya dirinya sendiri? Bukankan Islam juga melawan adanya kemiskinan dan ketimpangan sosial yang terus berlangsung di sekitar kita. Bukankah hal itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mensejahterakan masyarakat”. Dengan penuh antusias ia menyampaikan.

“Semoga kita termasuk orang yang gemar sedekah dan bermanfaat untuk orang lain”. Ajak Saipulloh kepada semua pihak.

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264