Info KlikersPendidikanRegionalSosial Budaya

Sanggar Adeva Devayoni, Lestarikan dan Kembangkan Seni Budaya Di NTB

NTB-Seni menjadi hal penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia yang tidak sekedar mebicarakan mengenai estetika semata. Lebih dari itu, seseorang atau sekelompok orang dapat mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, kepekaan rasa, ekspresi, mengembangkan rasa toleransi, dan lain sebagainya melalui seni. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang berfikir dan menggeneralisir seni sebagai bentuk atas hiburan atau tontonan semata. Sehingga keberadaannya belum dijadikan sebagai kebutuhan hidup masyarakat.

Perlu adanya sebuah proses untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya seni dalam kehidupannya. Hal itulah salah satunya yang mendorong lahirnya sanggar tari Adeva Devayoni di tengah kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdiri pada tahun 2015 Sanggar Adeva Devayoni awalnya bernama Devayoni, dan berubah nama menjadi Adeva Devayoni pada akhir tahun 2022 lalu.

Photo: Ni Putu Ari Handayani Pendiri Adeva Devayoni

Adeva Devayoni yang beralamat di Bhayangkara Residence R44, Ranjot, Gunungsari Kabupaten Lombok Barat didirikan oleh Ni Putu Ari Handayani,S.Sn. ini tercatat sebagai sebuah perkumpulan dengan penetapan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bernomor AHU-0001099.AH.01.07 Tahun 2023. Sanggar ini memiliki aktivitas kegiatan berupa pementasan, pengembangan bakat, pelatihan tari baik modern maupun tradisi, dan eksplorasi gerak yang diselenggarakan di Indrayoga Studio Mataram.

Mengusung motto “Youth-Spirit-Dance” sanggar Adeva Devayoni hendak menyampaikan kepada masyarakat, bahwa sanggar itu didirikan dengan semangat tinggi untuk berlatih, mengembangkan, dan melestarikan seni khususnya tari. Berbagai upaya dilakukan Putu Ari panggilan akrab Ni Putu Ari Handayani, sesuai dengan misi yang diemban sebagai sebuah lembaga pengabdian.

Selain itu Adeva Devayoni juga menjadi ruang untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan tradisi masyarakat di NTB khususnya. Hal itu ditujukan agar kekayaan budaya yang dimiliki tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Selain upaya mentransfer pengetahuan, Putu Ari juga selalu mendorong setiap anggota sanggar Adeva Devayoni untuk senantiasa melakukan eksperimen dan eksplorasi gerak tradisi.

“Adeva Devayoni harus mampu juga menjadi sebuah wadah untuk anak-anak bereksperimen dan bereksplorasi terhadap kekayaan tradisi yang dimiliki. Mengembangkan tari dengan menggunakan idiom-ideom tradisi dan juga membangun kesadaran ketubuhan saat menari.” Jelas Putu Ari (21/02/2023)

Photo: Putu Ari (tengah) Sedang Mengajarkan Tari Tradisi Di Indrayoga Studio

Pembinaan dan pelatihan dalam rangka pengembangan keterampilan berolah seni yang dilakukan di sanggar Adeva Devayoni tidak sekedar ruang untuk menjadikan masyarakat mahir dalam menari saja. Hal itu juga harus dapat membentuk insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter, dan juga berbudi pekerti luhur.

“Kita di sanggar terus berusaha membina bakat, minat, keterampilan, dan kecerdasan anak-anak serta berusaha untuk menumbuh-kembangkan peran serta masyarakat dalam berkAria. Tidak hanya itu, kita juga terus berupaya meningkatkan peranan masyarakat dalam penyajian dan apesiasi seni.” Imbuh Putu Ari


Kegiatan latihan sanggar Adeva Devayoni biasanya dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis yang dimulai pada sekitar pukul 16.00 WITA. Kegiatan dipusatkan di Indrayoga Studio yang beralamat di Pagesangan, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Selain kegiatan latihan, Adeva Devayoni juga memiliki agenda pementasan rutin setiap 6 (enam) bulan sekali. Tujuan dari kegiatan ini, selain sebagai ruang untuk mempresentasikan proses belajar siswa, juga menjadi media untuk melatih keberanian, fokus, tanggung jawab, dan rasa percaya diri.

Adeva Devayoni tidak hanya menjadi tempat berlatih saja bagi siswa. Kami juga punya program pementasan setiap setengah tahun sekali minimal untuk siswa. Tujuannya biar mereka berlatih untuk berani tampil, focus dalam berproses. Hal penting lainnya mereka harus bertanggung jawab, minimal pada diri sendiri bahwa apa-apa yang sudah dipilih dan dilaluinya harus diselesaiakan secara maksimal. Pastinya juga mereka akan semakin percaya diri dalam prosesnya.” Pungkasnya

Kepengurusan Adeva Devayoni sendiri saat ini berjumlah 7 dan memiliki siswa berjumlah 27 dengan bermacam varian usia dari mulai balita hingga remaja. Selain kegiatan yang dipusatkan di Indrayoga Studio, Adeva Devayoni juga memiliki program privat bagi masyarakat yang menghendaki pelatihan tari secara khusus.

Photo: Anak-anak Sedang Belajar Menari Kelas Modern Dance Untuk Balita Di Sanggar Adeva Devayoni

Berbagai kerjasama juga dilakukan Adeva Devayoni dengan tujuan untuk menghadirkan diri, bersinergi dengan seluruh lapisan dan kalangan masyarakat, pemerintah, maupun berbagai pihak yang memiliki tujuan serupa, yaitu mengembangkan seni budaya NTB khususnya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,783

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *