Info KlikersPendidikanSosial Budaya

Ketahuilah, Koneksi Jaringan Ulama di Samudra Hindia

Kawasan Samudra Hindia memainkan peranan penting dalam jaringan ulama pada abad ke-17 dan ke-18. Terdapat sejumlah ulama yang datang dari kawasan Samudra Hindia khususnya Yaman, Anak benua India, dan Asia Tenggara yang terlibat di dalam jaringan internasional ulama.

Keterlibatan ulama di kawasan Samudra Hindia setidaknya mengambil dua bentu.

Pertama, melalui kedatangan atau migrasi mereka ke kota Makkah dan Madinah.

Banyak ulama dan Mahasiswa dari kawasan samudra Hindia datang dan kemudian bermukim di kota Makkah untuk belajar dan mengajar.

Kedua, mahasiswa-mahasiswa yang merasa bahwa mereka telah memiliki pengetahuan yang memadai pulang ke tempat asalnya di berbagai tempat di kawasan Samudra Hindia seraya mengajar dan membentuk jaringan ulama dan murid di daerah masing-masing.

Hasilnya, melalui kedua cara tersebut, muncullah suatu jaringan ulama yang saling-silang dan kompleks ulama di kawasan samudra hindia dan kawasan lainnya di dunia Muslim.

Munculnya jaringan ulama yang mencakup sejumlah besar ulama non-Timur Tengah khusunya dari kawasan samudra hindia di Makkah dan Madinah, tidak terlepas dari perkembangan di bidang sosial, ekonomi, dan politik.

Kemunculan mereka dapat dihubungkan dengan berbagai faktor penting yang tidak hanya bersifat keagamaan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan politik yang berlangsung.

Kontak dan hubungan antara kaum muslim di kawasan samudra hindia dan Timur Tengah mulai memperoleh momentum dengan munculnya berbagai perkembangan di kerajaan-kerajaan muslim Asia Selatan dan Tenggara pada abad ke-16.

Kehadiran bangsa Eropa yang terus meningkat, terutama Portugis, juga merupakan salah satu faktor penting yang mendorong hubungan mereka masuk lebih jauh ke dalam ranah politik-diplomatik.

Intensifikasi hubungan tersebut memberikan kontribusi secara signifikan atas bertambahnya jumlah jamaah haji dari kawasan Samudra Hindia ke Haramain yang pada gilirannya memicu keterlibatan mereka di dalam jaringan keulamaan.

Referensi:

Azyumardi Azra. 2002. Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal. Bandung: Mizan Media Utama.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,765

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *