EkonomiKlik News

Selain Beras, Garam Juga Akan Impor Sebanyak Tiga Juta Ton

Pemerintah berencana mengimpor garam sebanyak tiga juta ton pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan impor garam itu untuk memenuhi kebutuhan industri.

Menurut Lutfi garam lokal di Indonesia belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

“Garam itu kualitasnya berbeda. Di mana garam kita yang dikerjakan PT Garam dan petani rakyat ini belum bisa menyamai kualitas garam industri tersebut,” ujar Lutfi yang dikutip dari kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Kebutuhan garam nasional tahun ini diperkirakan mencapai 4,6 juta ton. Jumlah itu belum bisa ditutupi oleh produksi garam lokal.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, produksi garam dalam negeri diperkirakan hanya mencapai 2,1 juta ton pada 2021.

Rencana impor beras itu tentu mendapat penolakan dari para petani garam.

Dilansi dari lokadata.id pada Rabu (17/03/2021), Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (Apgri), Jakfar Sodikin, mengatakan kebijakan impor tersebut sangat mengherankan.

Baca juga :   Parlemen Antar-Negara Asia Komitmen Jaga Warisan Budaya dan Sejarah Kawasan Asia

Ia mengatakan stok garam di petani masih cukup tersedia. Ia menyebutkan saat ini sisa produksi garam dari dua tahun sebelumnya mencapai 700 ribu ton.

“700 ribu ton itu harusnya cukup untuk menambal kebutuhan kita sampai panen yang akan datang. Sekarang pasar juga sudah dipenuhi dengan garam impor,” kata Jakfar.

Jakfar mengungkapkan pada saat panen raya nanti, pada Juni-Juli mendatang, produksi garam lokal bisa mencapai dua juta ton lebih.

“Kalau kebutuhan sekarang sudah dipenuhi dari garam impor, lantas ke mana dua juta yang akan diproduksi itu? Larinya ke mana? Kami enggak tahu itu. Ada yang beli atau tidak,” ungkap Jakfar.

Untuk itu, kalau pun nanti pemerintah harus impor, ia minta dilakukan secara proporsional. Ia minta untuk garam lokal agar dibeli dulu.

“Kalau memang stok masih ada, gimana caranya stok ini dibeli dulu baru impor. Pemerintah harus meninjau atau menghitung ulang,” lanjut Jakfar Sodikin.

Baca juga :   Gelar Seminar Strategi Layanan Informasi di Era Global, Perpustakaan DPR Perkuat Kolaborasi di Kancah Internasional
Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264