Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menjelaskan terkait adanya perbedaan analisis elektabilitas Prabowo-Gibran di beberapa survei. keunggulan Prabowo-Gibran berbagai survei menurut dirinya tidak terlalu signifikan.
Direktur Parameter Politik IndonesiaIa juga menegaskan Saat itu selisihnya hanya sekitar 7-8 persen antara kedua capres tersebut.
“Kalau kita bandingkan elektabilitas Ganjar dengan Prabowo yang diasumsikan selisihnya 7 atau 8 persen hari ini, ini mirip-mirip waktu beberapa bulan lalu ketika Ganjar agak sedikit blunder, nolak soal Timnas Israel ke Indonesia U-20 batal jadi tuan rumah, itu sedikit miring elektabilitas Ganjar, tapi setelah itu naik lagi,” jelas adi
Namun dalam kondisi terkini, di mana pasangan Prabowo-Gibran mendapat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta memiliki partai pengusung paling banyak, meskipun begitu Adi melihat keunggulannya dinilai tak signifikan. Adi juga menanmbahkan Seharusnya Prabowo-Gibran bisa unggul di atas 15 persen dari Ganjar.
Lebih lanjut Dia menjelaskan dari banyaknya instrumen kekuatan politik saat ini, pendukungnya Pak Prabowo dan Gibran didukung Jokowi, partainya paling banyak, selisih 7 atau 8 persen bagi saya nggak signifikan. Mestinya selisihnya 15, 20 persen, itu bisa jadi kabar baik, begitu banyak dukungan, dikapitalisasi,” ujarnya.
“Kalau selisih hanya 7 atau 8 persen itu mirip-mirip 3 atau 4 bulan lalu di mana Ganjar itu sedang keseleo lidah atau sedang disengaja betul penolakan Israel,” sambungnya
