Presiden Trump tiba-tiba diminta berhenti dari konferensi pers Gedung Putih pada hari Senin (10/08/2020) setelah Dinas Rahasia menembak seorang mencurigakan di luar gedung.
Trump, yang kembali beberapa menit kemudian, menginformasikan bahwa Dinas Rahasia telah menembak seseorang yang dicurigai membawa senjata. Korban tembak tersebut saat ini sudah dibawa ke rumah sakit.
Trump mengatakan insiden penembakan itu terjadi di luar pagar Gedung Putih.
Saat jeda sebentar dari Konferensi, Trump dibawa Dinas Rahasia ke Ruang Oval. Insiden itu mungkin tidak ada hubungannya dengan saya, mungkin ada hal lain, katanya sembari menambahkan bahwa informasi tersebut didapatnya dari Dinas Rahasia.
Insiden penembakan terjadi di 17th Street dan Pennsylvania Avenue, kata Dinas Rahasia di Twitter. Aparat penegak hukum ada di tempat kejadian.
“Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan nanti” demikian kata tweet Dinas Rahasia.
“Di sekitar Gedung Putih, agen penegak hukum bergegas saat peristiwa tersebut terjadi” jelas wartawan CBS News.
Sebelumnya, konferensi pers dijadwalkan untuk membahas penandatanganan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi dari virus corona dengan sebisa mungkin memghindari gugatan di pengadilan.
Presiden pada Minggu (09/08/2020) menandatangani kebijakan-kebijakan yang diklaim akan menghentikan penggusuran dan memperluas tunjangan pengangguran. Namun kebijakan ini pada prakteknya menemui beberapa kendala. Kebijakan pemerintah yang dirancang untuk menghentikan penggusuran sebenarnya tidak secara khusus menghentikan penggusuran.
Selain itu, tunjangan pengangguran yang akan ditambah, yakni tambahan $400 per minggu, hanya akan berlaku jika negara bagian mengeluarkan anggaran sekitar $100.
Upaya presiden untuk menunda pajak gaji pun belum mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, bahkan dari partainya sendiri.
Sebelum menjabat sebagai presiden, Trump pernah mengecam mantan Presiden Obama karena telah menyalahgunakan kebijakan pemerintah (executive order) untuk kepentingan pribadi presiden.
“Mengapa @BarackObama terus-menerus mengeluarkan kebijakan eksekutif yang sebenarnya hanyalah soal kepentingan perebutan kekuasaan?” Demikian Trump dalam tweetnya pada bulan Juli 2012.
Trump menegaskan bahwa dirinya tidak perlu mempertimbangkan pandangan Kongres untuk menerbitkan kebijakan ini meski tidak semua partainya setuju. Presiden mengecam Senator Partai Republik Ben Sasse karena menyebut kebijakan eksekutifnya dianggap melawan konstitusi.