Politik

Pengamat: Kinerja Relawan Jokowi Buruk, Tidak Efektif Dongkrak Suara 01

Sebulan menjelang 17/04/2019 mulai nampak terlihat efektifitas strategi dan hasil kerja mesin politik Capreas-Cawapres.

Para relawan Paslon 01 mendapatkan kritik dari para pengmat, karena tidak efektifnya strategi yang diterapkan.

Relawan 01 hanya bergerak sendiri dan tidak dikelola dengan baik kinerjanya.

Demikian disampaikan oleh Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saifuddin Asrori.

Selain menyinggung strategi, pengamat juga mengkritisi konten dan narasi yang dibangun relawan 01. Kontennya dinilai sangat lemah.

“Relawan 01 belum efektif mendongkrak elektabilitas Paslon yang diusungnya, karena bergerak sendiri-sendiri dan ada persaingan antar mereka. Dari sisi konten isu yang diusungkan terlihat tidak ada kordinasi yang baik,” kata Asrori.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saifuddin Asrori menyebut pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebenarnya mempunyai potensi mendongkrak suara melalui para relawan yang dimilikinya.

Tidak efektifnya relawan ini menurut Saifuddin karena kinerja Direktur relawan di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin yang dijabat Maman Imanulhaq tidak memiliki kinerja yang baik.

Ia tidak bisa mengkomando dan menserasikan kerja-kerja relawan.

“Tidak ada komando yang efektif. Seharusnya yang membidangi kerelawan saya kira perlu dibenahi agar para relawan ini benar-benar efektif. Selama ini bidang kerelawanan di TKN tidak terlihat kerjanya,” tambah Asrori.

Ia melihat kemunculan para relawan juga lebih terlihat sebagai ajang pencitraan dan belum terlihat kerja nyata mereka di lapangan.

Isu yang dibangun menurut Asrori juga terkesan elitis tidak bottom up. Akhirnya tidak memberikan pengaruh yang berarti pada elektabilitas Paslon.

“Di berbagai daerah isu Jokowi anti ulama misalnya tidak bisa di-counter dengan baik oleh relawan yang mengatasnamakan Islam moderat,” tambah Saifuddin.

Seharusnya menurut Saifuddin bidang kerelawanan TKN bisa menata relawan berdasarkan basis dan isu yang akan dibangun.

Relawan berbasis santri misalnya tentu berbeda dengan mereka yang berbasis aktivis 1998.

Namun nyatanya mereka sering menggunakan isu yang sama.

“Wilayah kerja relawan juga semuanya mengatasnamakan nasional, padahal berbasis wilayah juga sangat penting untuk menyampaikan isu yang sesuai dengan daerahnya,” pungkas Saifuddin.

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 680

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *