Komisi III DPR RI telah memilih lima nama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Voting pemilihan pimpinan KPK digelar usai melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap sepuluh calon pimpinan KPK.
Ketua Komisi III Azis Syamsuddin yang juga menjadi pimpinan sidang mengatakan voting dilakukan usai dilakukan rapat pleno. Rapat digelar tertutup selama kurang lebih tiga puluh menit.
“Mekanismenya bapak ibu kita pilih lima dari sepuluh, wajib. Kalau ada yang milih enam kita nyatakan gugur,” kata Azis dalam uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/9) dini hari.
Firli Bahuri, sosok yang berlatar belakang profesi polisi, dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjadi dua calon yang terpilih. Sementara tiga nama lainnya adalah Lili Pintauli Siregar yang merupakan seorang advokat, Nawawi Pomolango yang berlatar belakang profesi hakim pengadilan tinggi, serta Nurul Ghufron yang merupakan seorang akademisi.
“Pertama Nawawi, kedua Lili, ketiga Nurul, keempat Alexander, dan kelima Firli,” kata Aziz.
“Setuju,” ucap seluruh anggota Komisi III DPR.
Lima nama pimpinan KPK periode 2019-2023 ini terpilih berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh 56 anggota Komisi III DPR.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengirimkan sepuluh nama calon pimpinan KPK ke DPR untuk diikutkan dalam uji kelayakan dan kepatutan. Nama-nama itu merupakan hasil seleksi calon pimpinan KPK yang dilaksanakan panitia seleksi pilihan Jokowi.
Perolehan suara masing-masing nama calon yang terpilih itu ialah sebagai berikut Firli mendapatkan 56 suara, Alexander memperoleh 53 suara, Nurul mendapatkan 51 suara, Nawawi memperoleh 50, serta Lili mendapatkan 44 suara. (*)
