PPP sedang dihantam badai jelang satu bulan pencoblosan Pemilu 2019. Ketum PPP terkena OTT KPK di Jatim. Dalam kondisi demikian, PPP membutuh figur baru yang bersih untuk menyelamatkan partai.
Figur baru tersebut ada pada sosok Khofifah, Gubernur Jatim yang selama tiga kali pencalonannya pada Pilgub Jatim selalu didukung oleh PPP.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kyai H. Tamam Syaifuddin, pengasuh Pon Pes Al Fatimah, Bojonegoro, Jatim, kepada kontributor kliksaja.co Jatim disela-sela kegiatannya.
“Gubernur Jatim ibu Khofifah Indarparawansa tidak hanya layak tapi mumpuni Kapasitas dan Kapabilitasnya untuk memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini”.
Kyai Tamam, merupakan salah satu figur penting dalam tim utama pemenangan Pilgub Jatim 2018.
Menurutnya, Khofifah, figur yang paling tepat mengisi kursi ketum PPP, apalagi ia juga kader PPP dahulunya.
Selain itu pribadi Khofifah dan track record, kemampuan dalam kepemimpinan, berorganisasi sudah tidak diragukan.
“Yang saya tahu beliau dari sisi akademisinya bagus, sisi kinerja di perintahan bagus, sisi organisasi beliau Ketua Umum Muslimat NU beberapa periode. Dan yang terpenting, beliau sosok pemimpin yang sederhana, teges, tur luwes, tak kenal lelah”, ujar kyai Tamam, di sela sela acara Kunjungan bersama Mentri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Jawa Timur kemarin.
“Jadi kalau beliau bersedia memimpin Parati Ka’bah ini satu keberuntungan yang besar bagi PPP, dan jadi atmosfir yang luar biasa dalam menghadapi pemilu 2019 ini”. Tambah Kyai Tamam.
Semoga beliau berkenan atas amanah para Alim Ulama’ nanti kata Kyai H.Tamam Syaifuddin. Pengasuh ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro yang juga Ketua STEBIA Al Rosyid.
Kyai Tamam termasuk sahabat Karib ibu Khofifah Indarparawansa sejak lama, meski secara politik beda Parpol.
Polemik Penunjukkan Plt
Sebelumnya sebagaimana diketahui Pasca OTT Roma Hurmuziy, PPP mengalami kekosongan kepemimpinan.
Rommy mengundurkan diri dari Ketum PPP setelah ditetapakan tersangka oleh KPK.
Kepemimpinan PPP saat ini berada pada sosok Suharso Monoarfa, selaku Plt Ketum PPP.
Penunjukkan Plt Suharso menimbulkan polemik, protes dilayangkan dari elit PPP yang akan melakukan perlawanan.
