Klik NewsSosial Budaya

Kemendikbud Tetapkan 1.086 Warisan Budaya Tak Benda

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 1.086 warisan budaya tak benda dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melindungi dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.

Dari jumlah tersebut, 39 di antaranya berkaitan dengan tekstil tradisional berupa batik, ulos, serta kain tenun.

“Subdit Warisan Budaya Tak Benda (Kemendikbud RI) telah menetapkan warisan budaya tak benda Indonesia dari seluruh Indonesia,” kata Kepala Sub Direktorat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Binsar Simanullang di acara 7th ASEAN Traditional Textile Symposium 2019 di Yogyakarta, Selasa (05/11/2019).

Binsar mengatakan pencatatan dan penetapan warisan budaya tak benda, perlu dilakukan untuk melindungi serta melestarikan warisan budaya sebagai jati diri bangsa termasuk menghindari klaim dari negara lain.

“Dengan dicatat dan ditetapkan masuk data base Kemendikbud menjadi penguat bagi ahwa itu adalah warisan budaya kita,” kata dia.

Setelah ditetapkan, selanjutnya warisan budaya tak benda itu akan diajukan ke UNESCO secara berkala setiap dua tahun sekali.

Kemendikbud RI, kata dia, akan membentuk tim ahli yang akan menjaring dan menyeleksi warisan budaya tak benda yang memiliki kategori urgen untuk diajukan ke UNESCO.

Saat ini, Kemendikbud telah memproses pengajuan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia ke UNESCO dan akan disidangkan di Kota Colombia pada Desember 2019. Berikutnya, Pantun akan diajukan pada 2020 dan Gamelan pada 2021.

“Ada sembilan (warisan budaya tak benda Indonesia) yang telah ditetapkan UNESCO, salah satunya adalah batik yang berkaitan dengan tekstil tradisional,” kata dia.

Selain melakukan pencatatan dan penetapan, menurut dia, pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk melestarikan berbagai warisan budaya tak benda Indonesia termasuk melalui sosialisasi mengenai budaya tak benda di berbagai daerah.

“Terkhusus batik kemarin, dalam rangka 10 tahun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO tanggal 2 kemarin. Kita melakukan peringatan secara besar-besaran di seluruh Indonesia, termasuk di Solo kemarin ada kegiatan,” kata Binsar. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *