Wakil Ketua Komite I DPD RI, Fahira Idris, menyatakan bahwa negara harus mengungkap penyebab banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk Tim Pencari Fakta.
Hal ini penting agar kasus ini tidak menjadi bola liar. Selain itu, pengusutan ini akan sangat berguna, agar ke depan negara mampu menyelenggarakan pemilu yang lebih bermartabat.
Belakangan ini, desakan untuk mengungkap meninggalnya lebih dari 500 petugas pemilu semakin menguat. Namun hingga saat ini pemerintah belum merespon secara positif.
Saya minta Pemerintah lebih responsif,” kata Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/05/2019).
Menurut Fahira, pengungkapan kasus ini harus dilakukan dalam bingkai kemanusiaan, sebagai itikad baik agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di pemilu yang akan datang.
Ia berharap kasus ini tidak di seret ke ranah politik, karena ini adalah musibah besar bagi bangsa ini.
“Peristiwa ini kan musibah besar bagi bangsa ini, jadi jangan diseret ke ranah politik. Mari kita bicarakan peristiwa ini dalam bingkai kemanusiaan dan sebagai itikad baik agar peristiwa serupa tidak terulang lagi pada pemilu-pemilu selanjutnya,” kata Fahira.
Fahira khawatir jika kasus ini tidak diungkap, maka penyelenggaraan pemilu di masa yang akan datang akan terus dibayangi peristiwa memilukan ini.
“Jangan sampai Pemilu 2024, orang pada enggan menjadi KPPS atau petugas pemilu karena takut. Kalau ini terjadi, bisa kacau masa depan demokrasi kita,” pungkas Fahira. (*)
