Klik NewsSosial Budaya

Empat Ratus Ribu Pasangan Bercerai Tiap Tahun; Tekan Angka Perceraian, Kemenag, Terapkan “Bin Win”

Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, mengungkapkan tingginya angka perceraian di Indonesia. Setiap 5 (lima) pasangan di Indonesia ada 1 (satu) pasangan yang bercerai. Tercatat di Kementerian Agama RI bahwa saat ini angka percerain di Indonesia diperkirakan sekitar 400.000 pasangan setiap tahunnya dari sejumlah 2.000.000 (dua juta) pasangan yang menikah setiap tahunnya.

Hal ini disampaikan oleh Muhammadiyah Amin, dalam pemaparannya di hadapan para penghulu KUA seluruh Indonesia dalam kegiatan Bimtek. Bimtek dihadiri oleh peserta dari seluruh provinsi, baik untuk penyuluh agama Islam, maupun kepala KUA. Di laksanakan di Jakarta pada tanggal 25-28/02/2019.

Kemenag sedang mengevaluasi mengenai tingginya angka perceraian di Indonesia, dan sedang menyusun kebijakan dan formulasi baru untuk mengurangi tingginya angka perceraian di Indonesia. Kemenag mencatat angka perceraian snagat tinggi.

“Dengan meningkatnya angka perceraian setiap tahun, dari kurang lebih dua juta pasangan menikah setiap tahunnya, ada 400.000 pasangan yg bercerai. Ini menggambarkan dari setiap 5 pasang, ada satu pasang yang bercerai”. kata Amin dalam pemaparannya.

Baca juga :   Dibuka Samsung Innovation Campus Angkatan 5, Kesempatan Siswa Madrasah Belajar AI

“Tentunya dari realitas masyarakat ini, Kementerian Agama tidak tinggal diam, kami akan lakukan evaluasi  dan mencoba mencari formula baru khususnya di KUA, bagaimana angka perceraian itu bisa dikurangi”. tutur, Muhammadiyah Amin.

Untuk menekna angka perceraian, Kemenag menerapkan program Bin Win, yaitu bimbingan perkawinan dimana metodenya tidak lagi dalam bentuk ceramah, melainkan bimbingan secara terampil kepada calon pasangan.

“Kita membebntuk program Bin Win, bimbingan perkawinan, Bin Win Ini bukan sekedar kursus lagi dengan metode ceramah sebagaimana yang sudah-sudah, tapi calon pengantin dilatih secara terampil baik itu ilmu psikologi, kesehatan, maupun tentang pemahaman tentang pernikahan yg benar dan revolusioner yang adil, dan yang memihak pada gender perempuan”. Demikian jelas Amin kepada peserta Bimtek.

Kegiatan Bimtek ini merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan sejak tahun 2015. Dan sudah mencetak sekitar 1.400 fasilitator yang bersertifikat.

Kegiatan Bimtek ini kedepannya akan juga mengkolaborasikan dengan metode hipnoterapi dimana calon pengantin akan di hipnoterapi, agar selesai dengan masalah-masalah masa lalunya, sehingga bisa menapak kehidupan keluarga yg cerah dan baru. Tutup Amin dalam sambutannya.

Baca juga :   Kemenag dan Lembaga Mitra Bahas Dana Hibah Pendidikan Islam

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,263

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *