EkonomiKlik News

Ekspor Non Migas Jawa Timur Meningkat 16,59 Persen, Didominasi Ekspor Perhiasan Permata

Ekspor non migas Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada bulan Mei 2019 mencapai 1,8 miliar dollar AS. Angka ini meningkat 16,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 1,48 miliar dollar AS.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Seminar Nasional Ekspor Asia Fasifik yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan di Surabaya, Rabu (17/07/2019).

Emil menjelaskan bahwa ekspor non migas masih mendominasi 95 persen dari total ekspor Jatim. Perhiasan permata masih mendominasi dengan nilai mencapai 187,719 juta dollar AS. Angka meningkat 37,87 persen dari bulan sebelumnya.

“Meningkatnya ekspor non migas pada semester pertama 2019 khususnya  komoditi perhiasan permata tidak terlepas dari perlakukan khusus komoditas produk ekspor Jawa Timur dipasar Timur Tengah yang mengalahkan Asia Selatan tapi menguntungkan Jawa Timur,” kata Emil.

Menurut Emil, Jatim saat ini mempunyai industri perhiasan permata berkualitas yang menjadi andalan ekspor kompetitif.

Industri perhiasan ini pelakunya tidak terlalu besar hanya beberapa perusahaan tetapi ekspornya cukup lumayan besar.

Baca juga :   Kontribusi Meningkat, Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

Selain perhiasan, ekspor Jatim yang besar adalah kayu barang dari kayu nilainya mencapai 123,915 juta dollar AS, tembaga 123,564 juta dollar AS, lemak & minyak hewan nabati 114,397 juta dollar AS.

Disusul  ikan dan udang 105,277 juta dollar AS. Bahan kimia, kertas karton, daging ikan olahan, kayu barang dari kayu, mesin dan peratan listrik.

Sementara negara tujuan ekspor produk Jatim adalah Jepang, Singgapura, India Malaysia, Thailand, Tiongkok, Jerman, Italia, Belanda, Amerika  Serikat, Korea Selatan dan Tariwan.

“Sebenarnya Jawa Timur berhapap Jepang yang mempunyai teknologi tinggi dan modal ini bisa datang ke sini untuk berinvestasi kemudian hasil produksinya dikirim ke negarannya,” harap Wagub.

Pada seminar yang diadakan sehari ini, membahas juga negara tujuan ekspor Indonesia dikawasan Asia Pasifik, diantaranya Jepang dan Iran.

Kedua negara tersebut merupakan cerminan potensial negara tujuan ekspor dipasar di Asia Pasifik.

Jepang sendiri memiliki Japan External Trade Organization (JETRO) dengan dua website yang luar biasa yang memiliki teknologi transfer market place. Jatim bisa menawarkan dan membeli prodak melalui JETRO.

Baca juga :   Kontribusi Meningkat, Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

“Jawa Timur diharapkan secara bertahap bisa memanfaatkan web di Jepang ini,” ungkap Emil..

Pada kesempatan ini, Emil berpesan kepada para eksportir di Jatim untuk bisa belajar dan mengambil manfaat yang kemudian berani mengambil keputusan menjadi eksportir.

“Untuk menuju kearah itu memerlukan keberanian untuk menjajaki dan mengenal negara tujuan ekspor, meskipun di negara tujuan ekspor ada atase perdagangan kita,” pungkasnya. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,264