Gedung Putih telah menerbitkan laporan setebal 30 halaman yang mengatakan akan menangani ancaman supremasi kulit putih dan milisi kulit putih. Pemerintah AS mengatakan ini termasuk tanggal dan berbagi informasi antara pejabat lokal dan federal serta platform media sosial.
Lebih banyak dana juga akan dihabiskan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang diharapkan Washington akan mencegah orang kulit putih Amerika bergabung dengan kelompok ekstremis. Sebuah laporan baru-baru ini yang dirilis oleh departemen keamanan dalam negeri mengatakan ideologi Supremasi Putih merupakan ancaman teror domestik terbesar di Amerika.
Pada 6 Januari tahun ini, sebuah pemberontakan yang terjadi di gedung DPR AS. Gedung DPR diserbu oleh pendukung garis keras mantan Presiden Donald Trump, banyak dari mereka yang berideologi supremasi kulit putih, setelah dia kalah dalam pemilihan. Insiden itu merusak upaya Amerika untuk menggambarkan dirinya sebagai pemegang bendera demokrasi di dunia.
