Gelombang tsunami menerjang kawasan pantai di sekitar Selatn Sunda. Tepatnya di kawasan Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang. Informasi yang dihimpun hingga saat ini menyebutkan, 20 orang dilaporkan meninggal akibat bencana ini.
Tsunami terjadi Sabtu malam (22/12/2018) sekitar 21.27 WIB. Data korban sementara bencana di wilayah Pandeglang, diketahui sebagai berikut:
Di Kecamatan Carita korban meninggal 6 orang, luka-luka 50 orang, rumah 15 rusak berat, hotel 8 Rusak berat, kendaraan roda empat 5 unit, roda dua 15 unit.
Di Kecamatan Panimbang: meninggal 4 orang, luka – luka 40 orang, rumah 15 rusak berat, hotel 1 Rusak berat, kendaraan : roda empat 2 unit, roda dua 8 unit.
Kecamatan Sumur: meninggal 4 orang, luka – luka 60 orang, rumah 13 rusak berat, kendaraan R4 3 unit, R2 15 unit.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima pada Minggu (23/12/2018) mengatakan, data korban tsunami kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak didata.
Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka, dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.
Sutopo mengatakan, faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.
“Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya,” tutur Sutopo.(*)
