Global ReviewInternasional

Varian Delta Serang Israel, Vaksin Tidak Efektif?

Meningkatnya kasus virus corona di Israel yang sebagian besar penduduknya sudah divaksin dengan Pfizer/BioNTech menunjukkan “sinyal awal” bahwa vaksin tersebut kurang efektif mencegah Covid varian Delta, kata seorang pakar terkemuka Senin (04/07/2021).

Tetapi Ran Balicer, ketua panel ahli nasional Israel tentang Covid-19, menekankan bahwa “terlalu dini untuk menyimpulkan secara tepat efektivitas vaksin terhadap varian” yang pertama kali muncul di India pada bulan April lalu tersebut.

Rendahnya jumlah kasus Corona di kalangan orang Israel yang divaksinasi lengkap dan karena kasus-kasus yang terkena varian delta tidak terdistribusi secara merata di seluruh populasi semakin memperumit upaya untuk mencapai kesimpulan tentang data.

Balicer, yang merupakan chief innovation officer di Clalit, organisasi pemeliharaan kesehatan terbesar Israel (HMO), mengatakan bahwa kemunculan varian Delta sebagai “varian dominan” di negara itu telah menyebabkan “perubahan besar dalam dinamika transmisi.”

Peluncuran vaksin Israel yang dimulai pada bulan Desember adalah salah satu yang tercepat di dunia. Peluncuran vaksin ini telah menjadikan negara Yahudi tersebut sebagai fokus penelitian yang diawasi ketat tentang apakah vaksinasi massal dapat menawarkan jalan keluar dari pandemi.

Vaksinasi memang telah menurunkan penularan menjadi sekitar lima kasus baru lokal per hari, namun angka ini telah meningkat menjadi sekitar 300 dalam beberapa hari terakhir, dengan varian Delta yang meningkat tajam.

Sekitar setengah dari kasus harian terjadi pada anak-anak, dan setengahnya terjadi di kalangan orang dewasa yang sebagian besar telah divaksinasi.

“Sampai batas tertentu itu bisa diharapkan karena 85 persen orang dewasa Israel divaksinasi,” kata Balicer.

“Sejauh ini vaksin memang terlihat hanya memiliki efektivitasnya pada kasus-kasus yang ringan.”

Jumlah kasus parah yang terjadi di kalangan warga Israel yang divaksinasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dari kira-kira satu setiap dua hari menjadi lima kasus per hari, kata Balicer.

Dia mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas vaksin terhadap penyakit serius yang disebabkan oleh varian Delta.
Tetapi, tambahnya, para ahli “tetap berharap bahwa efektivitas vaksin terhadap penyakit serius akan tetap bekerja” yang diidentifikasi untuk pertama kalinya di Inggris pada bulan Desember.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memperingatkan pada Minggu (03/07/2021), menjelang pertemuan kabinet mingguan, bahwa “dengan meningkatnya kasus Covid-19 varian Delta ,” Israel mungkin harus kembali melakukan pembatasan berskala besar yang dicabut bulan lalu untuk mencegah meluasnya virus Corona.

Balicer mengatakan tidak mungkin Israel dapat menahan kasus jika tidak diberlakukan kembali pembatasan aktivitas masyarakat.

Related Posts

1 of 196