Global ReviewInternasional

Pendukung Assad di Lebanon Terancam Deportasi

Para pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad di Lebanon telah dilempari batu dan diserang pada hari Kamis (20/05/2021). Warga Suriah yang tinggal di Lebanon tersebut diserang saat menuju ke tempat pemungutan suara.

Pemungutan suara dibuka pada hari Kamis untuk warga Suriah untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden. Pemilu ini diprediksi akan dimenangkan oleh Assad, yang telah berkuasa sejak tahun 2000.

Video yang dirilis di media sosial tampaknya menunjukkan mobil-mobil dalam lalu lintas yang dihiasi dengan gambar presiden Suriah diserang oleh sekelompok pria, yang melompat ke dalam mobil dan memecahkan jendela.

Seorang reporter dari saluran berita al-Hadath mengatakan para penyerang adalah pendukung Pasukan Lebanon, sebuah partai politik Kristen sayap kanan yang secara teratur menyatakan penentangannya terhadap pengungsi Suriah dan Palestina di Lebanon.

AFP mengatakan bahwa warga Suriah juga diserang di sejumlah bagian lain di wilayah Lebanon. Kantor Berita Nasional yang dikelola negara mengatakan seorang pria Suriah berusia 54 tahun meninggal karena serangan jantung di atas bus yang membawa para pemilih.

Warga Suriah mulai berkumpul di luar kedutaan negara mereka di Baabda, selatan Beirut, dari pukul 5 pagi di tengah pengerahan besar-besaran oleh pasukan keamanan Lebanon.

Beberapa pemilih membawa foto Bashar al-Assad dan ayahnya Hafez, yang memerintah Suriah antara 1970 dan 2000. Sejumlah orang juga membawa bendera Partai Nasionalis Sosial Suriah (SSNP), sebuah partai sayap kanan yang menganjurkan pencaplokan Lebanon ke Suriah, yang juga menyerukan pemungutan suara untuk Assad dalam pemilihan.

Pemilihan presiden sebelumnya pada tahun 2014, yang secara luas dikritik sebagai tidak demokratis, membuat Assad memperoleh 92 persen suara.

Pemerintah Lebanon mengatakan akan menampung sekitar 1,5 juta warga Suriah, termasuk sekitar satu juta pengungsi yang terdaftar di PBB. Arus masuk besar-besaran warga Suriah yang melarikan diri dari perang di negara asalnya selama dekade terakhir telah menghabiskan sumber daya ekonomi di Lebanon, dan banyak politisi telah menyerukan agar warga Suriah dideportasi.

Pada hari Rabu, pemimpin Pasukan Lebanon Samir Geagea mengatakan bahwa mereka yang bersedia memilih Assad harus “segera” meninggalkan negara itu.

“Definisi orang terlantar jelas dan diakui secara internasional, dan mereka adalah orang yang meninggalkan negara mereka karena keadaan terpaksa dan ancaman keamanan yang mencegah mereka untuk tinggal,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Oleh karena itu, kami meminta presiden dan Perdana Menteri sementara untuk memberikan instruksi yang diperlukan kepada kementerian dalam negeri dan pertahanan dan pemerintahan terkait untuk mendapatkan daftar lengkap dari mereka yang akan memilih Assad besok, untuk meminta  kepada mereka segera meninggalkan Lebanon ke wilayah yang dikendalikan oleh rezim Assad di Suriah, selama mereka akan memilih rezim ini dan itu tidak menimbulkan ancaman bagi mereka. “

Sumber: Reuters

What's your reaction?

Related Posts

1 of 189