Global ReviewInternasional

Mahmoud Ahmadinejad Calonkan Kembali Dirinya sebagai Presiden Iran

Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad akhir-akhir ini dikabarkan akan mencalonkan kembali dirinya sebagai presiden pada pemilihan umum yang akan diselenggarakan bulan Juni 2021.

Mahmoud Ahmadinejad, seperti dilansir RFI, disebut hadir bersama rombongan pendukungnya  ke pusat pendaftaran pemilihan  umum presiden di Kementerian Dalam Negeri..

Pada 2017, Ahmadinejad ini ditolak oleh Dewan Pengawal Konstitusi, badan pengawas pemilu Iran yang dikendalikan oleh sayap Konservatif. Kali ini, ada kemungkinan besar dirinya akan gagal lagi mencalonkan diri.

Selain Ahmadinejad, Mohammad Javad Zarif merupakan kandidat favorit para reformis dan moderat. Namun pernyataannya baru-baru ini tentang peran militer dalam kebijakan regional Iran memicu gelombang protes dan kritik dari kaum konservatif dan juga dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Ini khususnya menyangkut Jenderal Qassem Soleimani, mantan kepala pasukan eksternal Pengawal Revolusi yang terbunuh di Baghdad.

Dengan demikian, para reformis kehilangan kesempatan penting. Sementara itu, kandidat reformis lainnya tidak memiliki bobot yang sama. Selain itu, para pemilih moderat sangat kecewa dengan pemerintahan Presiden Hassan Rohani.

Akhirnya, kaum konservatif bersatu. Ayatollah Ebrahim Raissi akan mengumumkan pencalonannya dalam dua hari ke depan. Meski kalah dalam pemilihan pada tahun 2017, yang terakhir memiliki peluang bagus untuk menggantikan Presiden Hassan Rouhani saat ini.

Kemungkinan besar permasalahan yang diangkat dalam pemilihan presiden tahun ini adalah soal penanganan terhadap pandemi virus corona, solusi bagi krisis ekonomi, dan politik luar negeri Iran terkait program nuklir dan sanksi dari Amerika Serikat.

Negara-negara Barat khawatir jika yang terpilih sebagai presiden berasal dari kelompok garis keras. Jika demikian, kemungkinan proses perundingan perjanjian nuklir dan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran akan terhambat.

Sementara itu, Ahmadinejad merupakan politikus garis keras. pernyataan-pernyataannya yang kontroversial telah menyulut emosi negara-negara Barat dan rakyatnya sendiri. Protes di tahun 2009 merupakan protes terbesar di Iran.

Sumber: RFI

What's your reaction?

Related Posts

1 of 189