Global ReviewInternasional

Ethiopia Kembali Bergejolak, 44 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara

“Hanya kombatan, bukan warga sipil, yang terkena serangan udara minggu ini di wilayah Tigray Ethiopia”, kata juru bicara militer, Kamis (24/06/2021).

Kolonel Getnet Adane mengatakan dalam sebuah wawancara di Addis Ababa bahwa para pemberontak di kota Togoga mengenakan pakaian sipil.

Serangan udara menewaskan sedikitnya 43 orang di kota itu pada Selasa, kata seorang pejabat medis kepada Reuters. Serangan itu terjadi setelah penduduk mengatakan pertempuran baru itu telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di utara ibukota regional Mekelle.

Seorang penduduk kota mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan udara sehari sebelumnya telah menghantam sebuah pasar di kota sebelah barat Mekelle sekitar pukul 1 siang.

Penduduk itu juga mengatakan bahwa putrinya yang berusia 2 tahun terluka dalam serangan itu.

Juru bicara militer mengatakan para pemberontak tidak berada di dalam pasar, tetapi telah berkumpul di kota itu untuk memperingati ulang tahun pemboman kota di Tigray, Hawzen, pada tahun 1988. Serangan yang dipimpin oleh para pemimpin Komunis yang berkuasa di Ethiopia saat itu telah menewaskan ratusan orang dan secara luas diperingati di Tigray.

Juru bicara itu mengatakan dia tidak memiliki jumlah korban tewas akibat serangan itu tetapi akan segera diverifikasi.

Militer telah memerangi pasukan yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), bekas partai yang berkuasa di kawasan itu, sejak November. Pertempuran telah membuat 2 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan PBB telah memperingatkan kemungkinan akan terjadi kelaparan.

Ditanya tentang anak-anak yang terluka dalam serangan hari Selasa, juru bicara itu mengatakan TPLF menggunakan propaganda Playing Victim. Dia juga mengatakan bahwa dokter yang dikutip oleh media bukanlah “dokter sejati.”

Pernyataan tersebut merupakan pengakuan pertama oleh militer atas serangan udara yang terjadi setelah penduduk mengatakan pertempuran baru telah terjadi dalam beberapa hari terakhir di utara ibukota regional Tigray, Mekelle.

Sebelumnya, Getnet, juru bicara militer, telah menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal insiden tersebut dan mengatakan serangan udara adalah taktik militer umum dan bahwa pasukan pemerintah tidak menargetkan warga sipil.

Serangan udara itu terjadi ketika para pejabat Ethiopia menghitung surat suara dari pemilihan parlemen nasional dan regional yang diadakan minggu ini di tujuh dari 10 wilayah negara itu.

Tidak ada pemungutan suara yang diadakan di Tigray, dan masalah keamanan serta masalah dengan surat suara juga menunda pemungutan suara di dua wilayah lainnya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 189