Norwegia beberapa waktu lalu merupakan negara yang terhindar dari gelombang ketiga epidemi Covid-19. Namun sekarang tidak lagi. Pemerintah kota Oslo memberlakukan pembatasan baru pada warganya.
Sebelum muncul virus Corona dengan varian baru dari Inggris, Norwegia merupakan negara percontohan bagi penanganan covid-19 terbaik. Negara ini mampu memberlakukan semi-penahanan dan penutupan perbatasannya untuk membatasi penyebaran epidemi. Hingga pertengahan November kemarin, korban yang tewas akibat covid “hanya” 300 orang. Namun pasca november ini, korban Covid-19 membludak. Hanya dalam empat bulan, jumlah korban tewas berlipat ganda. Pada Rabu 17 Maret, Menteri Kesehatan menyesalkan, ada1.156 orang yang terkontaminasi virus Covid-19 dalam 24 jam. Kenyataan ini merupakan rekor tertinggi. Dan tentunya, jumlah ‘sebesar’ itu 72%-nya disebabkan oleh varian Corona dengan varian dari Inggris.
Sebagian besar kasus Covid-19 terpusat di Oslo dan di Viken, pemerintah telah mengambil tindakan pencegahan melalui penutupan toko, bar, dan sekolah. Selain itu, gimnasium, kolam renang , perpustakaan dan tempat ibadah juga ditutup. Pemerintah menyarankan untuk tidak menerima tamu dari manapun di rumah dan menekankan untuk bekerja di rumah.
Satu-satunya hiburan bagi orang Norwegia: mereka masih bisa pergi berlibur saat Paskah dan berlatih olahraga nasional di resor ski yang tetap buka.
Diterjemahkan dari: https://www.rfi.fr/fr/europe/20210318-covid-19-en-norv%C3%A8ge-oslo-ferme-ses-commerces-ses-bars-et-une-partie-des-%C3%A9coles
