Global ReviewInternasional

50 Houthi Tewas dalam Pertempuran Memperebutkan Kota Marib

50 Houthi tewas dalam pertempuran sengit di Yaman pada hari Minggu (26/09/2021) saat milisi yang didukung Iran tersebut melakukan serangan selama berbulan-bulan untuk merebut kota Marib.

Pesawat-pesawat tempur koalisi Arab menggempur militer Houthi sebelum mereka mencapai medan perang di Marib dan pasukan koalisi Arab juga membantu pasukan pemerintah untuk menangkis kembali serangan tersebut.

Setelah gagal menembus pertahanan di barat Marib, Houthi membuka front baru melintasi perbatasan selatan provinsi dengan Shabwa dan Al-Bayda, menyerang pasukan di Al-Abedia, Bayhan, dan Ouselan.

Serangan tersebut mendorong tentara pemerintah mengirim pasukan baru dan peralatan militer ke Shabwa, Abyan, Marib dan Al-Bayda. Suku-suku lokal juga telah mengirim pejuang dan bersumpah untuk menangkis kembali serangan Houthi ke wilayah mereka di empat provinsi.

“Dalam 48 jam terakhir, 43 pejuang Houthi tewas, sebagian besar akibat serangan udara koalisi,” kata sumber militer.

Houthi awalnya meningkatkan upayanya untuk merebut Marib pada bulan Februari, dengan tujuan untuk mendapatkan kendali atas kota yang strategis dan kaya akan sumber daya minyak tersebut. Marib, sekitar 120 km timur ibu kota yang dikuasai Houthi, Sanaa, terletak di persimpangan antara wilayah selatan dan utara dan merupakan kunci untuk mengendalikan utara Yaman.

Pejabat setempat mengatakan ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah dan kamp pengungsian mereka di provinsi itu ketika Houthi mengintensifkan serangannya di kota-kota dan desa-desa. Banyak keluarga telah mengungsi di kota Marib di tengah kekurangan tempat tinggal, makanan, dan air. Kota ini menampung lebih dari 2 juta orang yang melarikan diri dari pertempuran dan penindasan Houthi di provinsi asal mereka.

Malam serangan rudal Houthi menewaskan lima orang dan melukai sedikitnya 17 lainnya di kota Medi di provinsi utara Hajjah.

Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi mengecam Iran karena memicu perang dan menggunakan Houthi sebagai alat untuk mengeksekusi ambisi ekspansionisnya yang “berbahaya” di wilayah tersebut.

Berbicara kepada warga Yaman pada akhir pekan pada peringatan revolusi mereka, Hadi mendesak mereka untuk melupakan perbedaan mereka dan bersatu untuk mengalahkan Houthi, yang disebutnya sebagai “antek murni Iran.”

“Mereka menjadikan tanah air ini  sebagai sandera kebijakan ekspansionis Iran dan tempat untuk mentransmisikan pengalaman kebencian Iran yang ditolak rakyat Yaman,” katanya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 189

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *