Info Klikers

Waspada! Aktivitas Vulkanik Gunung Api Dukono Masih Tinggi

KLIKERS INDONESIA – Warga atau pengunjung/wisatawan yang berada pada sekitar Gunung Api Dukono di Halmahera Utara tidak diperbolehkan mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.

Pasalnya, aktivitas vulkanik Gunung Api Dukono masih sangat aktif sejak erupsinya dari bulan April tahun 2008 dengan terekamnya Gempa Letusan rata – rata 280 kejadian per hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan, dikutip di media resminya, Selasa (28/11/2023).

“Aktivitas G. Dukono hingga tanggal 25 November 2023 tercatat antara lain, terjadi peningkatan aktivitas erupsi vang secara visual signifikan vaitu meningkatnya ketinggian kolom letusan yang menjadi lebih dari 2.000 meter diatas puncak. Pada tanggal 18 November 2023 kolom erupsi mencapai 3.000 meter dan pada tanggal 25 November 2023 kolom erupsi dilaporkan mencapai 2.600 meter diatas buncak,” tuturnya.

Meski begitu, Hendra menjelaskan bahwa aktivitas seismik Gempa Letusan tercatat mengalami penurunan jumlah Gempanya, namun ketinggian kolom erupsinya semakin tinggi. Tanggal 24 November 2023 tercatat gempa letusan sebanyak 16 kali dibanding sebelumnya tanggal 14 November tercatat 133 kali Gempa Letusan.

Baca juga :   Aktivitas Vulkanik Gunung Awu Sulawesi Utara Cenderung Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

“Dengan adanya peningkatan ketinggian erupsi, maka potensi bahaya saat ini adalah lontaran material lebih dari 2 km dari pusat erupsi dan abu vulkanik yang tergantung arah dan kecepatan angin, sehingga dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh,” ujarnya.

Selanjutnya, berdasarkan data pengamatan visual, instrumental dan potensi bahaya erupsi hingga tanggal 25 November 2023 pukul 15:00 WIT tingkat aktivitas G. Dukono masih pada Level I (WASPADA) maka PVMBG merekomendasikan sebagai berikut :

1. Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak diperbolehkan mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.

2. Jika terjadi hujan abu cukup lebat, masyarakat agar menggunakan masker penutup hidung dan mulut agar tidak menghirup abu letusan yang dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan.

3. Masyarakat/penambang pasir agar tidak beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Muye (Desa Mamuya), Sungai Ruko (Desa Ruko) dan Sungai Mede (Desa Mede) pada saat hujan t u r n di puncak G. Dukono untuk menghindari bahaya banjir lahar hujan.

Baca juga :   Aktivitas Vulkanik Gunung Awu Sulawesi Utara Cenderung Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

4. Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara.

5. Masyarakat di wilayah Provinsi Maluku Utara harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi G. Dukono, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.

6. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat) atau Pos Pengamatan G. Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 783

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *