Info KlikersPendidikan

Penguatan Keamanan Siber Jelang Pemilu 2024, PB HMI kolaborasi dengan Kemkominfo RI Gelar Seminar Literasi Digital

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) berkolaborasi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Republik Indonesia gelar seminar Digital Talks pada Sabtu (16/9) siang dengan tema ‘Cakap Digital: Keamanan Siber dan Pemilu 2024’ di Aula Tb. Suandi Serang.

Ketua umum PB HMI MPO Mahfut Khanafi menjelaskan tujuan seminar ini digelar sebagai upaya penguatan literasi politik dalam konteks digitalisasi menjelang pesta demokrasi pemilu 2024 mendatang.

“Tujuannya, kami ingin melakukan dialog khusus terutama dalam konteks digitalisasi. Kemudian kita itu harus berbicara tentang keamanan siber yang berhubungan dengan pemilu 2024, supaya dialog-dialog yang kita adakan ini mampu memberi literasi kepada temen-temen semua tentang tantangan juga maupun potensi yang akan kita hadapi di tahun-tahun mendatang, khususnya di momen pemilu 2024,” jelasnya.

Selanjutnya, Diskominfo Kota Serang Indra Pratama menyarankan kepada semua pengguna digital untuk aware terhadap apa yang kita konsumsi karena kita harus menjadi pengguna digital yang cerdas dan bijak.

Baca juga :   Sah! Anggota Bawaslu RI Puadi, Gunakan Hak Suara di Pemilu 2024

“Untuk acara ini mungkin Diskominfo Kota Serang memberi masukan kepada para pemuda untuk lebih aware terhadap teknologi yang semakin berkembang saat ini,” tutur Indra.

Indra juga menegaskan bahwa saat ini internet menjadi kebutuhan primer, oleh karenanya kita harus waspada terhadap ancaman teknologi berupa siber.

“Sekarang internet menjadi kebutuhan primer setiap orang, kita juga harus mewaspadai ancaman teknologi yaitu siber. Semua identitas kita sudah tercantum di internet mulai dari tanggal lahir, password account dan lain-lain,” terangnya.

Hal ini selaras dengan materi yang disampaikan oleh Direktur Populi Center, Usep Ahyar terkait wacana E-Voting di Indonesia.

Usep memaparkan telah muncul kembali wacana bahwa 2024 akan dilaksanakan E-Voting atau E-Pemilu. Dimana pemberian suara atau penghitungan suara dilakukan secara digital. Elektronik pemilu ini dipilih karena diprediksi bisa menghemat biaya. Akan tetapi, dalam pelaksanaan E-Voting tentunya ada resiko apalagi dalam kamanan siber masih menjadi perbincangan contohnya data personal saja masih bisa diambil, selain itu aturan hukumnya belum ada.

Baca juga :   Proses Penghitungan Suara, Legislator: Jangan Sampai Timbul Kekhawatiran Publik

“E-Voting itu harus menjadi solusi bukan menjadi masalah baru, jadi harus ada regulasinya, harus siap semua baru dilaksanakan,” jelas Usep.

Selain itu, Khaeria Ulfarani Rahman selaku Pemuda Parlemen Indonesia juga turun menjadi pembicara dalam acara ini. Ia menyampaikan bagaimana pemuda menempatkan diri dalam mengawal demokrasi agar berjalan dengan semestinya.

“Bagaimana peran pemuda dan juga posisi pemuda sebenarnya di 2024 ini seperti apa kita perlu menjadi pionir garda terdepan untuk sama-sama mengawal demokrasi ini berjalan dengan baik. Dan juga kedepan kita punya potensi dan juga menyuarakan bahwa kedepan kita punya peran yang sama, peluang yang sama untuk menjadi seorang pemimpin. Oleh karena itu, mari kita sama-sama bersiap menyiapkan diri dan juga benar-benar memilih pemimpin yang pro terhadap pemuda atau rakyat,” tandasnya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 818

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *