Info KlikersOpiniPendidikan

Pendidikan Akhlak sebagai Poros Kerekatan Umat

Oleh: Fahrul Isna Arsyada (Kolumnis)

Dinamika bersosial akhir-akhir ini menjadi perhatian saya ketika bermedsos ria maupun bersosial di masyarakat, saya lihat tidak sedikit orang individu maupun berkomunal ramai-ramai mengutuk dan bahkan membenci satu sama lain tentang issue-issue yang sedang trending dengan seperangkat akun sosial media mereka, berangkat dari situlah saya menulis dari sudut perspektif saya untuk paling tidak merespon dan syukur-syukur memberikan dampak baik terkait kesadaran dan kebijaksanaan dalam menilai dan menghakimi sesuatu hal.

Pendidikan Akhlak

Pendidikan menganai akhlak sangatlah penting dalam menciptakan keharmonisan disetiap peradaban. Dari sudut pandang kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlâqan, sesuai dengan timbangan (wazan) af‟ala, yuf‟ilu if‟âlan yang berarti al-sajiyah (perangai), althabî‟ah (kelakuan,tabi‟at, watak dasar), al-„âdat (kebiasaan, kelaziman), al-murû‟ah (peradaban yang baik), dan al-dîn (agama).

Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Dari situ kita bisa memahami bahwasannya pendidikan akhlak menjadi sistem nilai dasar dari terbentuknya watak dan kepribadian seseorang, bangsa dan peradaban. Secara garis besar akhlak di bagi menjadi dua yaitu :

  1. Akhlak Terpuji, akhlak terpuji adalah sikap sederhana yang lurus sikap sedang tidak berlebih-lebihan, baik perilaku, rendah hati, berilmu, beramal, jujur, tepat janji, istiqamah, berkemaan, berani, sabar, syukur, lemah lembut dan lain-lain.
  2. Akhlak Tercela, Akhlak tercela yaitu semua apa-apa yang telah jelas dilarang dan dibenci oleh Allah swt yang merupakan segala perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji.
Baca juga :   Ria Ricis Donasikan Alat Bantu Belajar untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Akhlak sebagai suatu tatanan nilai yaitu merupakan sebuah pranata sosial yang berdasarkan pada ajaran syariat Islam. Sedangkan akhlak sebagai sebuah tingkah laku atau tabiat manusia yang merupakan perwujudan sikap hidup manusia yang menjelma menjadi sebuah perbuatan atau tindakkan. Untuk menentukan perbuatan dan tindakkan manusia itu baik atau buruk, Islam menggunakan barometer syariat agama Islam yang berdasarkan wahyu Allah Swt.

Sedangkan masyarakat umum lainnya ada yang menggunakan norma-norma adat istiadat ataupun tatanan nilai masyarakat yang dirumuskan berdasarkan norma etika dan moral. Dalam Islam, tatanan nilai yang menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk dirumuskan dalam konsep akhlakul karimah, yang merupakan suatu konsep yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan sang Maha Pencipta yaitu Allah Swt, dan manusia dengan alam sekitarnya.

Secara lebih khusus juga mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Ruang lingkup akhlak itu dapat berupa seluruh aspek kehidupan seseorang sebagai individu, yang bersinggungan dengan sesuatu yang ada di luar dirinya. Karena sebagai individu, dia pasti berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya, dan juga berinteraksi dengan berbagai kelompok kehidupan manusia secara sosiologis, dan juga berinteraksi secara methaphisik dengan Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta.

Tujuan Pendidikan

Adapun tujuan dari pendidikan itu sendiri sebenarnya adalah membentuk manusia yang cerdas dan tumbuh menjadi insan yang berakhlak terpuji. Kita ketahuhi bersama bahwasannya kita sekarang ada pada zaman yang begitu serba cepat, Pergeseran yang kita sebut dengan globalisasi, jika kita hadapi tanpa adanya kesadaran mengenai nilai-nilai akhlak akan berdampak pada perubahan masyarakaat di berbagai lini. Seperti cara menghadapi masalah, menghimpun informasi-informasi yang sili berganti, dan sikap-sikap tertentu dalam berperilaku.

Baca juga :   Ria Ricis Donasikan Alat Bantu Belajar untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Kurangnya pendidikan mengenai akhlak tentu akan menimbulkan krisis moral di kemudian zaman, yang berakibat pada perilaku-perilaku yang tidak terpuji sebagai manusia, Seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, ketidakharmonisan dalam berkeluarga dan bermasyarakat akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi generasi penerus dan perilaku peradaban di masa mendatang.

Korelasi pendidikan akhlak sebagai poros kerekatan umat ini menjadi salah satu perspektif yang saya bangun untuk minimal mersepon keadaan yang talah atau sedang berlangsung. Pendidikan mengenai akhlak yang baik ini menjadi sebuah urgensi yang harus dilakukan oleh semua orang, sebab baik atau tidaknya peradaban salah satunya tergantung bagaimana kualitas akhlak setiap orang.

Tantangan Pendidikan

Di era yang serba cepat dengan kemudahan teknologi yang seperti saat ini jika tidak di imbangi dengan kepribadian akhlak yang baik tentu akan menjadi bumerang yang buruk terhadap dirinya sendiri. Salah satunya, kita ketahui bahwa sekarang ini hampir setiap orang memiliki akun sosmed untuk digunakan sebagai wadah mengekspresikan dirinya, mengakses informasi, mengikuti issue-issue terkini dan mengomentari segala hal yang menurutnya ingin di komentari, dalam kemudahan informasi yang seperti ini jika tidak di imbangi dengan kualitas kepribadian dengan pendidikan akhlak yang baik akan menjadi salah satu penyebab ketidakharmonisan kita, satu orang dengan orang lain, satu kelompok dengan kelompok yang lain, satu kepentingan dengan kepentingan yang lain, saat ini kita berada pada era dimana orang atau kelompok yang menyakini kebenarannya berbenturan dengan orang atau kelompok yang juga menyakini kebenarannya, sebab ketika kualitas argumen apapun itu dengan tidak melibatkan sudut pandang dari nilai-nilai akhlak didalamnya akan menjadi argumen atau perspektif yang tidak bermoral karena tidak memiliki poros dimana kebijaksanaan itu dilakukan dan itulah yang menyebabkan ketidakrekatan dalam bersosial, berkelompok, dan bermasyarakat.

Baca juga :   Ria Ricis Donasikan Alat Bantu Belajar untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Kemudahan teknologi saat ini sudah seharunya menjadi wadah kita untuk saling memahami satu sama lain membuat tenang satu sama lain dengan ekspresi-eksprsi yang menyejukkan. Tetapi apa yang kita lihat akhir-akhir ini kebanyakan orang mengekspresikan dirinya dalam akun-akun sosial medianya cenderung keluar dari nilai-nilai tentang akhlak yang baik, misalnya saja ikut hanyut dalam sesuatu hal yang sedang trending dengan mengikuti hal-hal tersebut tanpa melibatkan sudut pandang yang lebih luas dan karakter akhlak yang baik akan melahirkan ketersinggungan di media sosial maupun di masyarakat. salah satu contoh faktanya adalah issue-issue tentang konflik dalam politik, kelompok-kelompok yang di anggap memiliki citra kurang baik atau issue-issue yang kontroversial.

Dengan kemudahan yang ada, setiap orang dengan mudah menafsirkan akan sesuatu hal dan kemudian menyampaikan perspektif atau opininya ataupun berkomentar tentang apa yang ia lihat dan ia temukan pada kolom-kolom pencariannya di sosial media, tentu ini bisa saja menghidupkan kontrol terhadap issue-issue terkini tetapi ketika kebebasaan berekspresi menyampaikan komentar-komentar atau pandangan-pandangan tertentu tidak dengan kebijaksanaan dan nilai-nilai akhlak yang baik didalamnya tentu akan menyebabkan ketersinggungan satu sama lain, itulah kenapa pendidikan mengenai akhlak ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan perkembangan peradaban yang lebih baik.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 946

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *