Info Klikers

Menteri Arifin Tasrif : Genjot Investasi Migas, Buton Masuk Dalam Radar Incaran Cekungan Migas

JAKARTA, KLIKERS.id – Pemerintah republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus berupaya menciptakan iklim investasi minyak dan gas bumi yang kondusif. Dan saat ini Indonesia tengah mengincar eksplorasi cekungan migas yakni salah satunya masuk di wilayah Buton.

Dilansir dari laman resmi esdm.go.id, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan incaran eksplorasi cekungan migas terutama untuk lima wilayah eksplorasi di wilayah timur, antara lain Warim, Timor, Buton, Seram, dan Aru.

“Potensi gas alam kita sangat besar, dari Timur hingga Barat Indonesia. Gas bumi akan tetap menjadi bagian signifikan dari bauran energi Indonesia. Pemerintah juga memandang pentingnya gas bumi sebagai energi transisi sebelum beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dalam jangka panjang,” ujarnya, dikutip Rabu (26/07/2023).

Bahkan investasi migas Indonesia pada 2022, kata Arifin, mencapai USD13,9 miliar pada tahun 2022, sejalan dengan penyesuain target lifting migas, di mana untuk minyak hanya sebesar 665 MBOEPD dan gas sebesar 941 MBOEPD pada tahun 2022.

Baca juga :   Kungker ke Belanda, Menteri Arifin Undang Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih dan Infrastruktur Ketenagalistrikan Antarpulau

“Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), perbaikan syarat dan ketentuan pada putaran penawaran, pemberian insentif seperti tax allowance, fasilitas bea masuk, dan pembebasan pajak, serta menciptakan kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan melalui mekanisme permohonan secara online,” ujar Arifin.

Meski begitu, Arifin menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur untuk penyaluran gas bumi sudah memasuki tahap pengembangan, seperti ruas Cirebon-Semarang, yang diharapkan dapat selesai pada 2025.

“Kemudian kita akan melanjutkan pembangunan pada ruas Dumai dan Sei Mangke di Sumatera Utara. Maka dari itu, dengan menyelesaikan ruas ini pada 2027 atau 2028, semua ruas dari bagian utara pulau Sumatera sampai timur Pulau Jawa akan tersambung, dan kita siap untuk mengamankan suplai gas dari proyek-proyek mendatang,” katanya.

Terakhir, Arifin menegaskan pemanfaatan gas dalam negeri juga sejalan dengan mandat industri hilir dan juga tak kalah pentingnya Gas bumi domestik akan mendukung industri pengolahan nasional seperti Proyek Urea dan Amonia.

Baca juga :   Hadir di Pertemuan ASEAN dan Negara-Negara Teluk, Menteri Arifin Tekankan Kolaborasi Pengembangan Teknologi Transisi Energi

What's your reaction?

Related Posts

1 of 784

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *