berita klikersInfo KlikersKlik News

Dorong Peningkatan Generasi Berkualitas, Lentera Huma Berhati Inisiasi Virtual Empowerment Academy

JAKARA – Bonus demografi harus menjadi kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan inklusif, kesempatan setara dan mengurangi kesenjangan sosial kata Direktur Eksekutif Lentera Huma Berhati (LHB) dalam Webinar Nasional yang dikemas dengan Virtual Empowerment Academy dengan mengusung tema “Bonus Demografi & Pembangunan Manusia Menuju Indonesia Emas 2045” pada Sabtu, (15/07/2023).

“Dalam beberapa dekade mendatang, Indonesia akan menghadapi gelombang besar penduduk usia produktif yang memiliki potensi untuk mengubah wajah negara dan mengantarkannya ke tingkat kemajuan yang baru,” ujar Anam dalam keterangannya kepada media di Jakarta.

Kata Anam, bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan SDM berusia produktif yang melimpah.

“Apabila bonus demografi gagal dimanfaatkan maka akan sangat berbahaya ketika masuk ke masa aging population atau masa di mana jumlah penduduk berusia tua lebih besar dari jumlah produktif,” tutur Anam.

Untuk itu, kata Anam Lentera Huma Berhati (LHB) akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui pendekatan penta-helix atau multipihak, terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, badan/pelaku usaha, masyarakat, dan media bersatu padu akan terus ikut andil dalam terciptanya generasi produktif dan berkualitas.

“Gelaran webinar nasional ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai pemikiran yang solutif dan inovatif terkait dengan tantangan, dan permasalahan yang menjadi tema ulasan. Sehingga peran aktif inilah, berbagai pihak memiliki tanggung jawab dalam rangka memberikan sumbangsih pada kemajuan bangsa dan Negara,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Sylviana Murni yang hadir sebagai Pemateri, menyebut DKI Jakarta serius menyongsong bonus demografi dengan melakukan sejumlah langkah atau kebijakan menyiapkan generasi emas.

Kata Sylvi, diprediksi pada 2045 Indonesia menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi di dinia dengan pendapatan per kapita mencapai 47.000 dollar AS.
“Untuk menuju kesana pemuda memiliki tantangan pembangunan kependudukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, kesehatan dengan mengurangi angka stunting, tantangan cakupan jaminan sosial dan lain-lain,” terangnya.

Menurutnya, program-program yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah sudah bagus seperti program mengatasi stunting, hanya saja perlu adanya kesadaran personal dari masyarakat untuk mengikuti program yang ada dan mendukung program pemerintah.

“SDM harus terjaga dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan terdidik. Contohnya, saat ini Pemprov DKI Jakarta selalu konsisten menjaga mengurangi kasus stunting mulai dari pra-nikah. Kemudian, anak diawasi mulai dari dalam kandungan hingga lahir dengan berbagai program salah satunya Posyandu,” imbuhnya.

Kemudian, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Ibu Kota Negara, Susianah Affandy dalam paparannya mengatakan tidak semua negara akan mengalami bonus demografi, bahkan untuk mendapatkan bonus demografi ini membutuhkan waktu 1000 tahun kemudian baru akan mendapatkan kembali. Dengan demikian, momentum ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Kalau kita tidak mampu menjadi generasi yang berkualitas, bagaimana kita menghadapi tantangan global, maka kalau bukan bonus demografi yang ada, maka bisa jadi petaka demokrafi,” pungkasnya. (*)

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,782

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *