PariwisataSosial BudayaTraveller

Situ Bagendit, Destinasi Wisata Kebanggaan Kota Garut

Situ Bagendit merupakan sebuah danau yang terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten GarutJawa BaratIndonesia. Danau ini menjadi ikon wisata kota Garut karna keindahan alamnya dan juga sebuah legenda dibalik munculnya Situ Bagendit.

Objek dan daya tarik wisata alam Situ Bagendit memiliki kualitas lingkungan, kebersihan, dan bentang alam dalam kondisi yang baik.

Danau ini sangat indah karnadikelilingi oleh panorama Gunung Cikuray, Haruman, dan Guntur.

Di Kawasan ini kita juga dapat menemukan berbagai fasilitas yang tersedia. Fasilitas yang tersedia di kawasan ini yaitu penyewaan 60 buah rakit dengan tarif Rp.25.000/15 menit, 11 buah sepeda air dengan tarif Rp10.000/15 menit yang dalam kondisi yang baik.

Terdapat pula beberapa bangku taman dan 6 buah shelter yang disewakan untuk pengunjung dengan harga Rp 3.000/jam. Dan juga kereta api mini dengan tarif Rp 2.000 dan kolam renang dikawasan Situ Bagendit ini.

Jarak kawasan wisata Situ Bagendit ini dari pusat kota Garut yaitu 4 km. Terdapat angkutan umum berupa angkot jurusan Terminal Guntur-Kp.Mengger dan Garut-Limbangan dengan tarif Rp1.500 dan ojeg dengan tarif Rp.2.000.

Pengunjung yang berkunjung ke objek wisata ini perbulannya mencapai 400-600 orang. Pengunjung tersebut biasanya berasal dari GarutSukabumiTasikmalayaBogor ,Bandung dan Jakarta.

Konon dahulu kala sebelum kawasan itu menjadi danau, merupakan sebuah desa. Legenda asal mula penamaan Situ Bagendit dipercaya dari seorang janda kaya bernama Nyai Endit yang tinggal di desa tersebut. Namun, janda kaya raya itu sangat pelit dan serakah.

Suatu hari, datang seorang warga meminta pertolongan kepada Nyai Endit. Tetapi, bukannya memberikan pertolongan, Nyai Endit justru mengusirnya.

Di lain waktu, datang seorang kakek ke rumah Nyai Endit. Kakek itu meminta air minum kepada Nyai Endit. Namun, bukan memberi air, Nyai Endit justru menghina dan memukul kakek tua tersebut. Padahal si kakek sama sekali tak melakukan kesalahan.

Setelah kejadian tersebut, si kakek menancapkan tongkat yang dibawanya ke tanah. Tiba-tiba, air memancar dari lubang bekas tongkat tersebut.

Semakin lama, semburan air itu semakin deras. Sementara, setelah menancapkan tongkat dan mencabutnya, si kakek tua menghilang.

Air yang memancar semakin deras membuat warga desa panik dan menyelamatkan diri.

Sementara itu, Nyai Endit justru sibuk menyelamatkan harta bendanya. Air pun menenggelamkan seluruh wilayah desa.

Nyai Endit tidak selamat. Dia tenggelam bersama dengan harta bendanya. Warga desa yang selamat dari bencana, memberi nama danau dengan sebutan Situ Bagendit.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 92

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *