Oleh: Nasrul, S.Hum., M.A (Dosen Sastra Indonesia UNPAM)
Generasi Z, generasi yang lahir di era digital, telah mengubah peta komunikasi dunia. Tidak hanya menjadi konsumen konten digital,mereka juga menjadi pencipta konten paling dominan, terutama di platform media sosial. Dengan kreativitas dan ketertarikan yang sangat tinggi terhadap teknologi, Gen Z telah menjadi suara baru dalam dunia public speaking.
Generasi Z merupakan generasi yang lahir dan besar di era digital serta memiliki hubungan yang sangat erat dengan teknologi. Kemajuan pesat teknologi telah membentuk gaya hidup, cara berpikir, dan cara mereka berinteraksi dengan dunia. Dalam konteks ini, literasi teknologi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan bagi Generasi Z untuk bersaing dan berkontribusi di dunia yang semakin kompleks.
Literasi teknologi mengacu pada kemampuan menggunakan, memahami, dan menciptakan teknologi. Generasi Z yang paham teknologi memiliki akses informasi yang luas, kesempatan belajar tanpa batas, serta kemampuan berinovasi. Mereka dengan mudah berinteraksi dengan berbagai perangkat, aplikasi, dan platform digital serta memanfaatkannya untuk berbagai tujuan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga hiburan.
Dalam dunia kerja, keterampilan digital menjadi salah satu kriteria utama yang dicari perusahaan. Pekerjaan di masa depan akan semakin membutuhkan pekerja dengan keterampilan digital yang kuat. Generasi Z yang melek teknologi lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan atau karier yang baik di bidang yang mereka minati.
Selain itu, kemampuan teknologi yang dimiliki Generasi Z memungkinkan mereka berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan solusi terhadap berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan, dan lingkungan. Dengan demikian, Generasi Z dapat menjadi generasi yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat.
Namun, meskipun kemampuan teknis memiliki banyak manfaat, kemampuan ini juga menghadirkan berbagai tantangan. Generasi Z harus belajar menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Mereka harus mampu membedakan informasi yang benar dan salah serta menghindari dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan, seperti kecanduan perangkat dan cyberbullying.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan. Memberikan pendidikan keterampilan digital yang komprehensif kepada Generasi Z memerlukan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan pemerintah. Selain itu, Generasi Z sendiri perlu secara aktif mengembangkan keterampilan digitalnya serta menjaga keseimbangan antara dunia digital dan fisik. Oleh karena itu, literasi teknologi menjadi kunci bagi Generasi Z untuk sukses dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Generasi Z yang paham teknologi akan menjadi generasi yang inovatif, kreatif, dan mampu menjawab tantangan masa depan.
Sebagai generasi digital native, Generasi Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif di dunia. Pengetahuan teknis mereka memungkinkan mereka mengakses informasi, mengembangkan diri, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Namun, penggunaan teknologi yang bermakna juga memerlukan keterampilan berpikir kritis dan etika digital yang kuat.
Terlebih lagi, sebagai generasi yang lahir dan besar di era digital, Generasi Z memiliki akses informasi dan pengetahuan yang tidak terbatas. Mereka dapat mempelajari hal-hal baru dengan cepat dan mudah melalui berbagai platform daring. Potensi ini menjadikan mereka aset berharga di berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga kewirausahaan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, tantangan baru pun muncul. Generasi Z harus memperoleh keterampilan yang komprehensif untuk abad ke-21.
Selain pengetahuan teknis, kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi yang kreatif serta efektif juga diperlukan. Keterampilan ini memungkinkan mereka memecahkan masalah yang kompleks, beradaptasi terhadap perubahan, dan bekerja sama dengan orang lain. Siapkah Anda menghadapi perkembangan dan kemajuan zaman ini? Hanya Generasi Z yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.