Info KlikersOpiniSosial Budaya

Nama Sunda, Lebih Dulu Dikenal dari Nusantara

Prof. Dr. Koesoemadinata

Guru Besar Emeritus Geologi ITB

Nama “Sunda” konon lebih dulu disebut daripada Nama “Nusantara”.

Hal itu diungkapan oleh Guru Besar Emeritus Geologi ITB Prof. Dr. Koesoemadinata Saat menjadi pembicara pada acara “Keurseus Budaya Sunda Edisi I: Tatar Sunda tina Sawangan Geologi” yang digelar Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran secara virtual, Kamis (26/08/21).

Mengutip dari situs resmi Universitas Pandjajaran https://www.unpad.ac.id/2021/08/mengungkap-istilah-sunda-dalam-ilmu-kebumian/, Prof. Dr. Koesoemadinata memamparkan bahwa istilah Sunda berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu “Cuddha” yang berarti “putih”. Beliau merujuk pada pandangan ahli Geologi Reinout van Bemmelen pada 1949.

“Konon menurut beliau, di zaman Pleistosen, di utara Bandung (saat ini) terbentuk gunung api raksasa yang dinamainya Gunung Sunda Purba,” ujarnya.

Menurut bukti sejumlah artefak yang ditemukan daerah sekitar gunung Sunda Purba diyakini sudah berpenduduk. Gunung api raksasa ini mengeluarkan abu vulkanik berwarna putih yang diakibatkan oleh erupsi yang sangat dahsyat dan menutupi daerah sekitar.

Baca juga :   Geger Cilegon 1888 : Tragedi yang Menggentarkan Banten

Oleh karena itu, jelas Prof. Koesoemadinata, daerah ini disebut sebagai Negeri Putih (Cuddha) atau cikal bakal sebagai “Sunda Land”. Penduduk yang mendiami wilayah tersebut kemudian dinamakan “Orang Sunda”.

Lebih dulu dikenal dari Nusantara

Menurut Prof. Koesoemadinata orang yang pertama kali menyebutkan adanya kepulauan bernama Sunda adalah Claudius Ptolemaeus seorang yang ahli geografi. Ia menyebut bahwa kepulauan Sunda berada di sebelah timur India dalam laporan penjelajahannya pada 150 M. Data pada laporan ini kemudian menjadi bekal bagi orang Portugis ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Nusantara pada 1500 Masehi.

Kala itu, lanjut Prof. Koesoemadinata, kedatangan Portugis dihadapkan pada suatu wilayah kerajaan yang bernama kerajaan Sunda. Praktis, orang Portugis yang masih buta mengenai istilah Nusantara menyimpulkan bahwa Nusantara itu adalah Sunda.

“Orang Portugis menyimpulkan bahwa Nusantara itu Sunda karena di bagian barat pulau-pulaunya besar disebut Soenda Mayor (Sunda Besar), sedangkan di bagian timur pulau-pulaunya kecil disebut Soenda Minor (Sunda Kecil),” ungkap Prof. Koesoemadinata.

Baca juga :   Misteri Keanekaragaman: Jejak Sejarah Agama di Nusantara

Sejak masa itu, istilah Sunda lazim digunakan dalam ilmu kebumian. Istilah ini lazim digunakan untuk merujuk suatu wilayah bernama Nusantara atau saat ini dikenal sebagai Indonesia. Istilah “Sunda Besar” dan “Sunda Kecil” pun masih digunakan dalam pustaka geologi-geografi.

Selain digunakan untuk menyebut nama kepulauan, istilah Sunda juga digunakan sebagai nama dari paparan atau landas kontinen. Wilayah Indonesia sendiri memiliki dua paparan, yaitu paparan Sunda di sebelah barat dan paparan Sahul atau Arafuru di sebelah timur.

Ada pula istilah Sunda Island Arc (busur kepulauan Sunda) atau rantai gunung api yang menyusun membentuk seperti busur, memanjang dari wilayah Sumatra hingga Timor; palung Sunda; Sunda Fold atau jenis pelipatan tektonik yang khas di perairan Natuna; serta istilah Sundaland.

“Sampai sekarang pun, dalam ilmu kebumian, istilah Sunda Islands sebagai nama kepulauan jauh lebih dikenal daripada istilah Indonesia Islands,” kata Prof. Koesoemadinata.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 908

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *