Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dan Greenery Inc., perusahaan berbasis di Korea Selatan, menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengembangan Blockchain di bidang pertanian.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor UICI Prof. Laode Masihu Kamaluddin dan Chief Executive Offer Greenery Inc. Hwang Yoosik di Baku, Azerbaijan, pada Jumat (15/11/2024).
Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi blockchain dalam membangun sistem pertanian rendah karbon yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Prof. Laode menjelaskan fokus dari MoU ini adalah pengembangan pertanian rendah karbon. Dalam program ini, Greenery Inc. akan memberikan dukungan teknologi dan infrastruktur untuk membantu UICI menciptakan sistem pertanian rendah karbon yang komprehensif.
Yang kedua adalah mempromosikan aplikasi blockchain dalam keberlanjutan dan pelacakan karbon.
“MoU ini mencakup komitmen untuk mengeksplorasi dan menerapkan solusi blockchain yang mengatasi emisi karbon, transparansi lingkungan, dan efisiensi energi,” jelas Prof. Laode.
Kerja sama ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendukung komitmen Net Zero yang diusung oleh Indonesia dan Korea Selatan.
Dalam lima tahun mendatang, kedua pihak akan terus berkolaborasi untuk menciptakan dampak yang signifikan, baik bagi sektor pertanian maupun masyarakat lokal.
“Kami bangga dapat bermitra dengan UICI untuk mendorong transformasi digital yang sejalan dengan keberlanjutan lingkungan,” kata Hwang Yoosik, CEO Greenery Inc.
Diketahui, Greenery Inc. adalah perusahaan yang berkomitmen pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui pengembangan platform sertifikasi dan perdagangan kredit karbon.
Melalui platform POPLE (Promise for Our Planet), Greenery memungkinkan individu, perusahaan, pemerintah, dan organisasi non-profit untuk berpartisipasi dalam proyek pengurangan gas rumah kaca (GHG) serta memperdagangkan kredit karbon yang dihasilkan.
Platform POPLE Greenery menciptakan ekosistem yang memungkinkan berbagai peserta untuk berkontribusi pada upaya global menuju netralitas karbon. (*)